MUHAMMAD MUFIDUL KHOIR, 069512208
(2001)
PENGARlJH PENYUNTIKAN ANTIBODI POLIKLONAL ANTI-INHIBIN TERHADAP JUMLAH SEL TELUR TIKUS PUTIH
(Rattus Norvegicus).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Penelitian 1m dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuntikan antibodi poliklonal anti-inhibin terhadap jumlah sel telur yang diovulasikan. Pembuatan antibodi pol iklon al anti-inhibin menggunakan tujuh ekor kelinci jantan. Kelinci-kelinci tersebut diberi perlakuan dengan cara menyuntikkan 500 J.1g secara sub cutan cairan folikel sapi bebas steroid yang mengandung inhibin sebanyak lima kali dengan selang waktu penyuntikan tujuh hari. Penyuntikan pertama menggunakan freund's Complete Atfjuvant dan penyuntikan kedua sampai kelima menggunakan Freund's Incomplete Atfjuvant. Pada hari ke-21 dan ke-35 diperiksa titer antibodi poliklonal anti-inhibin dengan menggunakan metode uji ELISA tidak langsung. Uji efektivitas digunakan tikus betina sebanyak 40 ekor, dibagi menjadi lima kelompok perlakuan masing-masing terdiri dari delapan ulangan, yaitu kelompok kontrol (PO) yang diberi NaCI fisiologis dan kelompok perlakuan yang diberi antibodi poliklonal anti-inhibin pengenceran lito (PI); 1/20 (P2); 1140 (P3) dan 1/80 (P4) dengan titer 20.480. Penyuntikan dilakukan pada fase proestrus dan dosis yang digunakan adalah 0,2 ml, kemudian dikawinkan dengan pejantan yang sudah dikastrasi. Delapan jam kemudian dilakukanflusing (pemanenan) sel telur dengan cara merobek kantong fertilisasi. Data yang diperoleh diuji dengan uji F dan blla terjadi perbedaan yang nyata, dilanJutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyuntikan pada pengenceran 1/80 dari antibodi poliklonal anti-inhibin dengan titer 20.480 masih dapat meningkatkan jumlah sel telur yang diovulasikan (P<O,Ol). Sedangkan penyuntikan pada pengenceran lito dari antibodi poliklonal anti-inhibin dengan titer 20.480 merupakan dosis terbaik yang memberikan respon tertinggi terhadap peningkatanjumlah sel telur.
Actions (login required)
|
View Item |