ANALISIS DESKRIPTIF TENTANG INFLASI SAAT KRISIS EKONOMI DENGAN PENDEKATAN ANATOMI INFLASI BANK INDONESIA 1997(III)-2001 (I)

ARIFlN MARULI TUA PANGARIBUAN, NIM. 049715799 (2002) ANALISIS DESKRIPTIF TENTANG INFLASI SAAT KRISIS EKONOMI DENGAN PENDEKATAN ANATOMI INFLASI BANK INDONESIA 1997(III)-2001 (I). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
KK C 100-02 PAN P.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Krisis ekonomi yang melanda negara-negara di kawasan Asia menunjukkan bctapa rentannya kondisi masing-masing negara terhadap pengaruh dan luar. Indonesia sebagai salah satu negara di kawasan Asia juga tidak luput dari pengaruh luar. Bank Indonesia merumuskan suatu anatomi inflasi yang memuat variable-variabcl yang bcrpengaruh terhadap laju inflasi. Laju inflasi pada masa krisis di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. baik eksternal maupun internal. Secara eksternal, terdepresiasinya Baht Thailand menimbulkan keraguan akan kekuatan fundamental perekonomian Indonesia sehingga mendorong investor asing menarik investasinya dari Indonesia (terjadi capital outflow). Secara internal, terdapat beberapa kelemahan berupa lemahnya sistem perbankan, nilai tukar rupiah yang overvalued dan utang luar negeri yang tidak di-hedging. Kompleksnya faktor penyebab krisis memerlukan koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia dalam merumuskan kebijakan yang diambil agar tidak saling tumpang tindih. Untuk menganalisis laju inflasi yang demikian kompleks digunakan metode kualitatif Terdepresiasinya rupiah menyebabkan kenaikan laju inflasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung terdepresiasinya rupiah mendorong kenaikan harga barang-barang konsumsi yang diimpor sehingga mendorong kenaikan laju inflasi (terjadi imported inflation). Secara tidak langsung terdepresiasinya rupiah mendorong kenaikan cost of production sehingga mendorong industri nasional untuk menaikkan harga outputnya (terjadi cost push inflation). Kondisi tersebut ditambah dengan adanya isu kelangkaan barang di masyarakat mendorong terjadinya panic buying. Akibat selanjutnya adalah semakin besamya output gap yang terjadi sehingga mendorong kenaikan harga lebih lanjut (terjadi demand pull inflation). Untuk meredam laju. inflasi maka Bank Indonesia menaikkan suku bunga SBI dengan harapan para pemilik dana akan membeli SBI sehingga mengurangi tekanan terhadap 1 rupiah di pasar valas. Kebijakan tersebut akan efektif bila tingkat suku bunga SBI secara riil lebih tinggi dari kemungkinan keuntungan yang akan diperoleh dari terdepresiasinya rupiah. Sementara itu, tingkat suku bunga yang tinggi justru akan menyulitkan pulihnya sektor riil karena sektor ini banyak menggantungkan sumber modalnya dari kredit perbankan sehingga mengalami kesulitan untuk melunasi utangnya serta kesulitan untuk memperoleh sumber dana yang secara riil menguntungkan. Oleh karena itu, untuk meredam laju inflasi yang terjadi maka harus dilakukan pembenahan pada faktor internal berupa penerapan prinsip kehati-hatian pada perbankan secara ketat, penerapan free floating untuk mencapai ekulibrium nilai tukar rupiah terhadap US$, dilakukannya hedging terhadap utang luar negeri. Selain itu, perlu dilakukan human investment untuk memperbaiki fundamental perekonomian Indonesia. Secara eksternal perlu dijalin kerjasama dengan negara-negara lain maupun lembaga-lembaga internasional untuk meraih kepercayaan dunia internasional.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KK C 100/ 02 Pan p
Subjects: H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
H Social Sciences > HG Finance > HG1-9999 Finance > HG1501-3550 Banking
Divisions: 04. Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ekonomi Pembangunan
Creators:
CreatorsNIM
ARIFlN MARULI TUA PANGARIBUAN, NIM. 049715799UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorTjuk Kasturi Sukiadi, Dr., H., SE.UNSPECIFIED
Depositing User: Sulistiorini
Date Deposited: 16 Nov 2016 02:07
Last Modified: 16 Nov 2016 02:08
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/45802
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item