DINA ROSMALIA DEWI, 049836224
(2001)
PENERAPAN KAIZEN COSTING
PADA BIAYA YANG BERKAITAN DENGAN PENGGUNAAN SUMBER DAYA ENERGI GUNA MENCAPAI COST REDUCTION (STUDI KASUS PADA PT.PRE SURABAYA).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Persaingan yang semakin kompetitif mendorong perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya secara efisien dan efektif untuk dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan yang lain. Kinetja yang dilaksanakan dengan perbaikan seeara berkesinambungan (continuous improvement) sangatlah penting untuk melawan leading competitors. ContinuolLv improvement dijelaskan sebagai suatu proses yang sedang berjalan dimana pekerja diajak untuk memecahkan masalah dan mencari metode untuk mengurangi dan mengeliminasi pemborosan (waste), memperbaiki kualitas dan mengurangi kerusakan.Kaizen merupakan istilah Jepang untuk continuous improvement. Kaizen diartikan sebagai ongoing improvement yang melibatkan setiap orang dalam perusahaan termasuk manajer dan peketja. Kaizen costing merupakan perbaikan seeara berkesinambungan yang diterapkan untuk mengurangi biaya dari produk yang sudah ada dengan meneari cara-cara untuk meningkatkan etisiensi dari proses produksi yang digunakan dalam manufaktur.
Obyek penelitian ini adalah PT. PRE Surabaya yang memproduksi lampu. Produk yang dihasilkan oleh PT. PRE ini adalah lampu pijar (incandescent lamp), lampu TL (fluorescent lamp). komponen lampu yang memproduksi komponen glass. Dalam penelitian dengan topik kaizen costing untuk mencapai cost reduction ini difokuskan pada konsumsi sumber daya energi pada produk VTL.
PT. PRE Surabaya ikut melaksanakan konversi energi dengan melaksanakan suatu program yang disebut dengan Energy Potential Scan (EPS). Tujuan dari EPS adalah untuk membuat suatu kondisi yang dapat mendukung penerapan program penghematan energi. Saat ini program tersebut hanya dilakukan oleh Energy and Utility Department yang salah satu fungsinya adalah mensubsidi energi yang diperlukan pada proses produksi. Penetapan target penghematan unluk energi tcrsebut diletapkan oleh pihak manajer daiam jangka waktu satu tahun. Pada PT. PRE terdapat suatu Quality Improvement Team (QIT) suatu tim kerja untuk menangani masalah-masalah tertentu. Namun hingga saat ini keberadaan tim kerja tersebut belum menangani masalah-masalah energi. Tim ketja tersebut berbeda dengan • grup ketja', dimana tim kerja tersebut hanya meliputi 25% dari keseluruhan jumlab peketja.
Simpulan yang dapat diambil adalah hingga saat ini untuk pengelolaan sumber daya energi langsungnya PT. PRE masih menggunakan traditional standard costing. Dalam traditional standard costing tersebut engineer dan manajerlah yang menetapkan standar dan prosedur kerja, dengan anggapan bahwa merekalah yang mempunyai kemampuan teknikal yang lebih baik, Sedangkan konsep dari kaizen costing berusaha untuk memberdayakan pekerja {employee empowerment}. Di sin; front line employee menjadi suatu problem solver untuk masalah-masalah yang dihadapinya, karena mereka adalah orang-orang yang lebih dekat dengan masalaH-masalah yang dibadapinya.
Actions (login required)
 |
View Item |
