NURWAHYU KUSUMANINGTYAS, 119610144
(2002)
STUDI KASUS DEPRESI PASCA STROKE.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Depresi adalah gangguan pemikiran yang mempengaruhi perasaan, motivasi dan perilaku dalam memandang diri, lingkungan dan masa depan dengan skema kognitif negatif (pesimis). Depresi ditandai oleh kesedihan mendalam, perasaan putus asa. menarik diri dari lengkungan sosial, gangguan tidur, makan dan menurunnya dorongan seksual serta hilangnya minat dan kesenangan pada aktivitas yang biasa dikeIjakan. Sedangkan stroke merupakan salah satu penyakit mematika yang disebabkan oleh adanya perdarahan otak atau penyempitan pembuluh darah otak karena emboli otak atau thrombosis. Depresi pasea stroke terasosiasi dengan gangguan suasana hati, selera makan dan tidur ataupun aktivitas harian lainnya. Depresi merupakan salah satu komplikasi dari stroke dengan perkiraan penderita 2660 % setelah stroke.
Penelitian studi kasus depresi pasea stroke ini ditujukan untuk mengungkap latar belakang . dan penyesuaian diri penderita depresi pasea stroke serta mencari penyebab depresi pada penderita pasea stroke. Setelah itu deskripsi subyek depresi pasca stroke dibandingkan melalui profit biopsikososialnya. Penelititan ini diperlukan karena tanpa mengetahui lebih dahulu latar belakang masalah dan kebidupan penderita stroke maka depresi pasea stroke yang dialamisubyek tidak dapat dipulihkan.
Penelitian dilakukan dengan eara observasi dan wawaneara untuk mengungkap latar belakang kehidupan dan penyesuaian diri penderita depresi pasca stroke disertai dengan pemberian Beck Depression Inventory 3-4 kali untuk mengetahui tingkat depresi subyek penelitian selama masa penelitian dengan jarak tertentu. Kemudian dilakukan crosscheck basil penelitian dengan mewawanearai subyek penelitian dan informan (suami/istri dan anak subyek penelitian).
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian depresi pasea stroke disebabkan oleh lrurangnya penerimaan diri terhadap caeat permanen setelah stroke selain karena depresi dari faktor organis. Adanya dukungan, perhatian dan kasih sayang dari seluruh anggota keluarga membantu penderita depresi pasea stroke dalam mengatasi rasa depresinya. Sebaliknya rasa kesepian, tidak dibutuhkan, hubungan keluarga yang kurang harmonis dan kurangnya dukungan sosial akan menyulitkan penderita depresi pasca stroke dalam mengatasi depresinya.
Actions (login required)
|
View Item |