SRI WIJAYANTI, NIM. 049514914
(2001)
ANALISIS PERMINTAAN TEMBAKAU VOOR – OOGST OLEH INDUSTRI ROKOK KRETEK BESAR DAN SEDANG DI JAWA TIMUR 1985 – 1999.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Sektor pertanian hingga dewasa ini masih memiliki kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian nasional. Di samping masih tetap menyerap tenaga kerja, sektor pertanian juga memberikan sumbangan yang jumlahnya cukup besar bagi pendapatan negara, di antaranya adalah perkebunan tembakau. Dalam hal ini peran tembakau dalam menyumbang pendapatan negara lebih banyak berkaitan dengan keberadaan industri rokok yang menggunakan tembakau sebagai bahan baku utama.
Pesatnya perkembangan industri rokok dalam kenyataannya tidak diimbangi oleh produklivitas tanaman tembakau (hasil panen per hektar). Berdasarkan hal tersebut penelitian ini menspesifikasikan masalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tembakau oleh industri rokok kretek di Jawa Timur. Jawa Timur dipilih sebagai objek penelilian mengingat saat ini Jawa Timur dipandang sebagai sentra industri rokok Indonesia. Penelitian ini lebih memfokuskan pada rokok kretek sehingga jenis tembakau yang dijadikan bahan penelitian adalah jenis VoorOogst.
Sejumlah faktor yang relevan menurut teori mikroekonomi diajukan sebagai variabel-variabel yang mempengaruhi permintaan tembakau antara lain ; harga tembakau lokal, harga tembakau impor, harga cengkeh, produksi rokok dan jumlah perusahaan dalam industri rokok Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan Ordinary Least Square (OLS) sebagai metode untuk mengeslimasi nilai koefisien regresi. Berdasarkan koefisien dimaksud, dilakukan interpretasi guna mendeskripsikan hasil penelitian lebih lanjut.
Secara simultan, faktor-faktor yang diteliti memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap permintaan tembakau. Akan tetapi secara individual, produksi rokok kretek merupakan satu-satunya faktor yang pengaruhnya signifikan terhadap permintaan tembakau. Hasil penelitian ini pada dasarnya mendukung dugaan teoritis yang menyatakan bahwa permintaan terhadap faktor produksi merupakan permintaan turunan (derivative demand) dari permintaan barang akhir. Dalam konteks penelitian ini dapat dinyatakan bahwa permintaan terhadap tembakau sebagai bahan baku sangat dipengaruhi oleh permintaan konsumen terhadap rokok (sebagai produk akhir). Kuatnya pengaruh permintaan rokok terhadap permintaan tembakau mengakibatkan pengaruh faktor lain menjadi kurang begitu penting. Dengan kata lain selama permintaan terhadap rokok tetap tinggi. industri rokok akan tetap "meminta" tembakau meskipun faktor lain, seperti harga tembakau, mengalami perubahan (kenaikan). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dinyatakan pula bahwa faklor yang berpengaruh dominan terhadap permintaan tembakau Voor Oogst di Jawa Timur selama periode 1985-1999 adalah permintaan terhadap rokok kretek yang tercermin dari besarnya produksi rokok kretek yang terjadi selama periode penelitian.
Actions (login required)
|
View Item |