AINI MASHUDAH, 049615461
(2001)
PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA DAN IDENTIFlKASI PERBAIKAN FUNGSI PEMBELIAN PADA PT. "X" DI SURABAYA.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Pada lingkungan usaha yang semakin kompetitif ini perusahaan yang dapat bertahan umumnya adalah perusahaan yang melaksanakan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien. Manajemen semakin menekankan perhatiannya pada cvaluasi efisiensi dan efektifitas operasi perusahaan dan membutuhkan informasi-informasi mengenai operasi intemal organisasi dan mencari rekomendasi yang dapat membantu mereka untuk me-manage dan mengoperasikan perusahaan Iebih efisien dan efektif. Audit operasional merupakan alat bantu manajemen untuk mengevaluasi kinerja dan mengidentifikasikan perbaikan atas semua fungsi dalam perusahaan termasuk fungsi pembelian.
Audit operasional merupakan pemeriksaan atau review atas kinerja aktifitas organisasi (atau unit kerja). Pelaksanaan audit operasional meliputi tahap perencanaan, tahap program audit, field work, dan pengembangan temuan kekurangan dan pemberian rekomendasi untuk menilai kinerja dan identifikasi kesempatan untuk perbaikan dan pemberian rekomendasi yang berguna bagi peningkatan serta perbaikan pada pihak manajemen. Skripsi ini membahas tentang penerapan audit operasional untuk menilai kinerja dan identiftkasi perbaikan fungsi pembelian pada PT "X" di Surabaya. Ruang lingkup penerapan audit operasional pada penelitian ini adalah meliputi organisasi proscdur pembelian, personel dan pelaksanaanjob description.
Kesimpulan yang diperoleh selama penelitian adalah audit operasional yang diterapkan untuk menilai kinerja dan identi:ftkasi perbaikan fungsi pembelian PT "X" menunjukkan bahwa terdapat kelemahan-kelemahan yang merupakan pendorong ketidakefisienan dan ketidakefektifan yang memerlukan perbaikan yaitu :
1.
Pemisahan tugas dan tanggungjawab yang tidak memadai. Fungsi pembelian merangkap fungsi gudang atau penyimpanan persediaan dan melakukan pencatatan harga pokok persediaan dalam Kartu Persediaan. Hal ini merupakan ketidakefisierian.
2.
Fungsi pembelian hanya menyerahkan Formulir Penerimaan Material kepada fungsi akuntansi sebagai dasar pencatatan utang dan persediaan dalam jumal pembelian. Sedangkan dokumen pendukung disimpan dan diberikan oleh fungsi pembelian kepada fungsi akuntansi pada saat pembayaran tagihan atau faktur jatuh tempo. Kelemahan tersebut merupakan ketidakefisienan.
3.
Adanya Formulir Permintaan Material dari pihak pemakai dengan spesiftkasi barang yang kurang jelasllengkap. Kelemahan tersebut merupakan pendorong ketidakefektifan karena tujuan pembelian agar diperoleh barang sesuai permintaan pemakai dan tepat waJ...1u dapat tidak tercapai.
4.
Staf Pelaksana Pengadaan barang diatas lima be1as juta rupiah yang merupakan karyawan dibawah pengawasan Kepala Sub bagian Material dan Gudang tidak berada didalam satu ruangan dengan Kepala Sub bagian Material dan Gudang. Kelemahan tersebut merupakan pendorong ketidakefektifan dan ketidakefisienan.
Kelemahan-kelemahan tersebut memerlukan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasi.
Actions (login required)
|
View Item |