DEWI KURNIA DAMAYANTI, 040610146 (2010) THE SIMULATION OF INCOME TAX ACCOUNTING IMPLEMENTATION BASED ON PSAK NO. 46 AND ITS IMPLICATION TO FINANCIAL STATEMENTS AND COMPANY’S FINANCIAL PERFORMANCE (Case study in PT X in Gresik). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-damayantid-16315-a34310-k.pdf Download (404kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-damayantid-13706-kkbkk2-t.pdf Restricted to Registered users only Download (864kB) | Request a copy

Abstract

ia penelitian menganggap tentang perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan perusahaan berdasarkan PSAK No. 46 yang diharapkan dapat memberikan lebih informatif keuangan laporan untuk pengguna. Standar ini mengharuskan perusahaan untuk menggunakan metode aset-kewajiban dalam menyajikan pajak penghasilan dalam laporan keuangan yang menyampaikan pajak masa mendatang efek sebagai konsekuensi dari ada perbedaan temporer. Sementara Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan antara jumlah yang ditetapkan dari aset atau Kewajiban menggunakan dasar akuntansi dan basis pajak. Ada 2 perbedaan temporer, yang pertama adalah perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang menyebabkan perusahaan untuk mengenali aktiva pajak tangguhan. Yang kedua adalah perbedaan temporer kena pajak yang membuat perusahaan untuk mengakui kewajiban pajak tangguhan. Dalam penelitian ini, yang dikumpulkan data baik tentang deskripsi perusahaan kegiatan operasional dan laporan keuangan akan dianalisis berdasarkan pemahaman, berpikir, dan asumsi peneliti berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan masalah. Jadi, pendekatan kualitatif diterapkan dalam penelitian ini. Bahkan, karena menjelaskan tentang cara menerapkan akuntansi pajak penghasilan berdasarkan PSAK No. 46 penelitian sehingga deskriptif adalah paling cocok untuk penelitian ini. Ini berlaku studi kasus sebagai strategi penelitian karena memenuhi kriteria untuk menggunakan kasus Penelitian menurut Yin (2003) yang penelitian menggunakan "bagaimana" atau "mengapa" pertanyaan, ketika peneliti memiliki sedikit kontrol atas kejadian karena Posisi peneliti di luar perusahaan dan tidak memiliki baik otoritas atau akses untuk terlibat dalam proses keuangan di perusahaan, dan ketika fokusnya adalah pada Fenomena kontemporer dalam beberapa konteks kehidupan nyata. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa PT X belum menerapkan PSAK No. 46 namun karena karyawan tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang bagaimana mengenali dan mengukur pajak tangguhan seperti yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 46 untuk digunakan Metode aset-kewajiban. Metode hutang pajak adalah metode yang digunakan untuk pendapatan pajak di PT X sehingga tidak diakui setiap alokasi pajak antarperiode dan komponen pajak penghasilan hanya terdiri dari pajak kini. PSAK No. 46 pelaksanaan membuat perusahaan mengakui 2 komponen pajak penghasilan, mereka pajak kini dan pajak tangguhan. Setelah pelaksanaan PSAK No. 46, tidak ada perubahan jumlah pajak saat ini sebagaimana tercantum dalam Ketetapan Pajak yang dilaporkan menggunakan metode hutang pajak seperti sebelumnya. PSAK No. 46 implementasi di keuangan Laporan dari PT X menyebabkan terjadinya aktiva pajak tangguhan yang dapat menurunkan jumlah pajak penghasilan terutang di masa depan. aktiva pajak tangguhan meningkatkan Jumlah total aset, ekuitas dan setelah pajak penghasilan perusahaan. Peningkatan total aset dalam neraca disebabkan oleh terjadinya akun aset pajak tangguhan di bagian aktiva lancar non. Peningkatan total ekuitas di neraca dan setelah pajak Pendapatan di laporan laba rugi disebabkan oleh terjadinya pendapatan pajak tangguhan. Dengan demikian, ROA dan ROE juga meningkat karena komponen rasio tersebut meningkat. Tujuan dari PSAK No. 46 implementasi adalah untuk menyajikan lebih laporan keuangan informatif dan berdasarkan standar akuntansi di Indonesia.

Actions (login required)

View Item