WIDAYANTI RATNA SAFITRI, 101211133009 (2016) APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTERS DALAM MERAMALKAN JUMLAH PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA SURABAYA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text (FULL TEXT) FKM. 326-16 Saf a.pdf Restricted to Registered users only Download (12MB) | Request a copy
Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (87kB) | Preview

Abstract

Peramalan bertujuan menduga kejadian yang akan datang dan merupakan alat bantu penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien. Metode peramalan dimana melakukan analisis suatu variabel waktu disebut metode hubungan time series. Beberapa model peramalan time series antara lain ARIMA Box-Jenkins, pemulusan eksponensial, dan proyeksi tren. Salah satu metode pemulusan eskponensial yaitu metode Holt-Winters. Metode Holt-Winters tepat digunakan untuk data musiman selain data yang memiliki trend. Penyakit DBD sesuai digunakan untuk metode Holt-Winters yang digunakan untuk data musiman. Surabaya menempati peringkat pertama jumlah kasus DBD terbanyak yaitu 1.091 kasus, sehingga penyakit DBD di Surabaya juga merupakan masalah kesehatan yang menjadi prioritas. Penelitian ini adalah penelitian unobstructive atau non-reaktif. Data yang digunakan merupakan data sekunder bulanan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Surabaya yang tercatat dan dilaporkan di Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Variabel bebas penelitian adalah jumlah kasus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Hasil penelitian pada metode Holt-Winters didapatkan model terbaik dengan nilai α sebesar 0.2, γ sebesar 0.04, dan δ sebesar 0.008 yang mempunyai MAPE sebesar 9.34946, MAD sebesar 0.44322 dan MSD sebesar 0.30243 dari penentuan parameter melalui trial and error. Dengan menggunakan metode Holt-Winters diperoleh ramalan jumlah penderita DBD terbanyak untuk tahun 2016-2018 yaitu selalu terjadi pada bulan Mei. Kesimpulannya model terbaik untuk peramalan jumlah kejadian demam berdarah dengue di Surabaya dengan metode pemulusan eksponensial Holt- Winters yaitu pada α=0.2, γ=0.04, dan δ=0.008 karena menunjukkan nilai MAPE yang paling kecil jika dibandingkan dengan dua model lainnya yang juga diperoleh melalui cara trial and error.

Actions (login required)

View Item