POLA RELASI PETANI DENGAN AKTOR EKONOMI DALAM TATA NIAGA GABAH DI KECAMATAN REJOSO, KABUPATEN NGANJUK

SYAIFULAH AL AYYUBY, 071211332007 (2016) POLA RELASI PETANI DENGAN AKTOR EKONOMI DALAM TATA NIAGA GABAH DI KECAMATAN REJOSO, KABUPATEN NGANJUK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (829kB) | Preview
[img] Text (ABSTRAK)
SKRIPSI-Syaifullah Al Ayyuby.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini mencoba mengungkapkan bagaimana peranan pola relasi petani dengan aktor-aktor ekonomi distributor gabah dalam tata niaga gabah. Permasalahan harga gabah menjadi berita yang sangat sensitive bagi petani. Berbagai macam cara digunakan pemerintah untuk berusaha mengentas dan menaikkan harga gabah di tingkat petani. Mulai dari menentukan Harga Pembelian pemerintah (HPP) agar mampu mendongkrak harga gabah di pasaran, Serap Gabah (Sergab), revitalisasi pertanian hingga bahkan menginstruksikan TNI AD dalam Pertanian dengan harapan merubah pola pikiran petani dan pelaku pasar. Dalam karya ini, penulis menggunakan metode kualitatif untuk dapat menginterpretasi temuan data. Lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Hal ini dikarenakan posisi letak kecamatan ini cukup strategis selain dari infrastruktur dan tanah yang relative subur untuk pertanian, Kecamatan Rejoso juga dekat dengan gudang Bulog Kedondong. Hasilnya, pemerintah melalui Bulog dengan programnya ternyata masih belum mengangkat tingkat keberhasilan. Upaya swasembada yang di impikan Indonesia masih setengah hati. Struktur pasar sudah berjalan sangat lama, actor-aktor yang terlibat pun sudah cukup familier dengan system tataniaga yang berlaku selama ini. Sosok Sumanto sebagai petani modern memiliki jalan yang relative berbeda. Dari system yang sudah terbentuk rupanya membangkitkan kesadaran diskursif untuk menentang struktur. Melalui informasi yang banyak yang ia dapat, membuatnya memilih jalan untuk melompat dari struktur yang terbentuk oleh distributordistributor gabah. Anthony Giddens dengan teori strukturasinya, mampu menjelaskan dan member solusi bahwa dalam struktur tata niaga gabah ini untuk merubah pola prilaku actor adalah tidak hanya dengan mengubah struktur. Akan tetapi juga dengan didorong adanya pioneering yang dinamakan agen seperti Sumanto. Di lain sisi, KUD dan satgas Bulog yang dulunya menjadi rational choice petani dalam menjual gabah karena harga yang diberikan cukup stabil kini hilang dominasinya. Memilih menjual kepada tengkulak adalah pilihan rasional agar petani tetap bertahan daripada menjualnya dengan harga dari pemerintah namun penuh ketidakpastian dalam penampungan. Alasan minimnya modal dan juga terbatasnya satuan petugas menjadi alasan klasik untuk membenarkan tindakannya. Adanya perlawanan dari tengkulak dengan system ijon-nya serta turut masuknya dalam kemitraan Bulog adalah upayanya dalam mempertahankan struktur pasar dan menjaga dominasi ekonominya atas petani.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis P 48/16 Ayy p
Uncontrolled Keywords: Politik, Pertanian, Ekonomi Politik, Aktor, Gabah
Subjects: J Political Science
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Creators:
CreatorsNIM
SYAIFULAH AL AYYUBY, 071211332007UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorKacung Marijan, Prof. , Drs., M.A., Ph.DUNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id
Date Deposited: 20 Nov 2016 20:04
Last Modified: 20 Jun 2017 21:31
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/46310
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item