RINNA RATNAWATI, 049922651/E
(2003)
PENGARUH FAKTOR - FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI BAHAN BAKU PADA PT. GARAM (PERSERO)
DI KALIANGET - MADURA.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Perusahaan sebagai suatu organisasi dalam meraih keberhasilan, salah satunya di pengaruhi oleh motivasi para karyawan yang dimiliki. Hal ini di sebabkan motivllsi dupat membungun kinerja yang tinggi. Motivasi alan meningkatkan kinerja apabila tepat pada sasaran. sehingga tercipta kondisi dinamis dan berkualitas.
Teori motivasi Maslow mcnyebutkull buhwa ada lima tingkalan yang tersusun dalam suatu heirarki. Heirarki tersebut terdiri dan : kebutuhan fisiologi, kebutuhan rasa aman, kebutuhan hubungan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi. Dalam peneHtian ini teod tata tingkat tersebut disesuaikan dengan keadaan perusahaan menjadi kebutuhan akan tisiologis (X1), keamanan kerja (X2), hubungan sosial (X3), penghargaan prestasi (X3) dan aktualisasi did (X5). Data yang diperoleh dilakukan dengan cara melakukan observasi lapangan, penyerahan kuisioner kepada karyawan bagian produksi level menengah dengan status pegawai tetap, penyerahan formulir penilaian prestasi kerja karyawan kepada pimpinan karyawan, wawancara dan data intern perusahaan. Subjek dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan level menengah dengan status pegawai telaP (popuJasi). Analisis data dilakukan dengan skoring (metode Likert) dan diolah dengan uji statistik analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor motivasi yang terdiri dad kebutuhan akan gaji. keamanan kerja, hubungan sosial. penghargaan prestasi dan promosi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Garam (Persero). Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya uji F hitung sebesar 37,051 sementara F label sebesar 2,40 yang berarti lebih besar, schingga unluk hipotesis I dapllt dilerimll. Scmentara hipolesis II yang menyalakan bahwa gaji merupakan faktor dominan ditolak. Hal tersebut dibuktikan dengan uji parsial. dan uji parsial disebutkan bahwa penghargaan prestasi merupakan faktor yang dominan. Hal tersebut ditunjukkan dengan koefisien determinasi parsial (R2) untuk penghargaan prestasi kerja sebesar 0,617, yang lebih besar dibandingan dengan faktor yang lain. Samn yang bisll di berikan agar karyawan lebih termotivasi untuk meningkatkan prestasi keIja dapat dilakukan dengan memberikan perhatian lebih untuk faktor penghargaan prestasi kerja. Sehingga tatanan yang ada lebih bisa disesuaikan dengan kebutuhan karyawan. Selama ini penghargaan prestasi kelja diberikan 10 tahun sekali. untuk itu penghargaan tidak harus menunggu 10 tahun telapi pemberian pujian, sanjungan ataupun pemberian hadiah yang sesuai dengan prestasi yang telah dicapai karyawan. Namun bukan berarti faktor-faktor yang lain / dikesampingkan, karena pada dasarya terdapat hubungna antara faktor-faktor motivasi tersebut.
Actions (login required)
|
View Item |