DINI RACHMADILLA AYUNINGTYAS SANTOSO, 101211131051 (2016) HUBUNGAN KADAR MANGAN DALAM DARAH DENGAN TEKANAN DARAH DAN KELUHAN NEUROLOGIS PADA PEKERJA INDUSTRI PENGELASAN DI SURABAYA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (128kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
FKM. 333-16 Bur a.pdf Restricted to Registered users only Download (700kB) | Request a copy |
Abstract
Proses pengelasan menghasilkan gas dan uap yang mengandung mangan. Pengelas dapat terpapar mangan melalui udara di bengkel las yang mengandung mangan. Paparan mangan melalui inhalasi dapat menimbulkan efek pada sistem kardiovaskular dan sistem saraf pusat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kadar mangan dalam darah dengan tekanan darah dan keluhan neurologis pada pekerja industri pengelasan di Surabaya. Metode penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan observasional analitik. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. 10 pengelas dan 10 pekerja selain pengelas dari salah satu industri perkapalan di Surabaya diambil darahnya setelah diperiksa tekanan darahnya terlebih dahulu. Kuesioner Q18 digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keluhan neurologis responden. Pengambilan sampel udara mangan menggunakan High Volume Dust Sampler (HVS). Sampel udara mangan dan darah mangan dianalisis menggunakan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Variabel lainnya yang diteliti adalah usia, Indeks Massa Tubuh (IMT), masa kerja, dan perilaku merokok. Hasil penelitian ini adalah kadar Mn udara di bengkel las sedikit diatas Nilai Ambang Batas (NAB) yaitu berkisar antara 0,207 mg/m3 – 0,276 mg/m3. Rata-rata kadar Mn darah pengelas (31,73±2,225μg/L) secara signifikan lebih tinggi daripada rata-rata kadar Mn darah non pengelas (27,43±2,419μg/L) (p=0,001). Tekanan darah sistolik responden berkisar antara 100-195mmHg, sedangkan tekanan darah diastolik responden berkisar antara 65-110mmHg. Sebanyak 70% responden memiliki skor keluhan neurologis ringan, sedangkan sisanya 30% memiliki skor keluhan neurologis sedang hingga berat. Kadar Mn darah responden berhubungan dengan tekanan darah (p=0,001) dan keluhan neurologis (p=0,036). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara kadar mangan darah dengan tekanan darah dan keluhan neurologis pada pekerja di industri pengelasan di Surabaya. Kadar mangan darah pengelas lebih tinggi daripada pekerja selain pengelas. Pengelas memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap gejala neurologis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 333-16 Bur a | ||||||
Uncontrolled Keywords: | posyandu lansia, modal sosial (social capital) | ||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC0321 Neuroscience. Biological psychiatry. Neuropsychiatry | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | sukartini sukartini | ||||||
Date Deposited: | 21 Nov 2016 17:54 | ||||||
Last Modified: | 18 Mar 2018 22:49 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/46439 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |