MELANY TRISNAATI, 069812685
(2004)
SEPARASI EKSTRAK SERUM KUDA BUNTING DENGAN
SEPHADEX G-1S UNTUK SUPEROVULASI
PADA MENCIT.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Tujuan penelitian ini adaJah, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan serum kuda bunting baik yang diekstraksi dan diseparasi maupun yang tidak diekstraksi dan diseparasi dalam menginduksi superovulasi serta lDltuk. mendapatkan basil separasi pada tabung berapa yang dapat menginduksi superovulasi secara maksimaL
Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit betina pluripara berumur ± 4 bulan yang diberi 5 perlakuan (po, PI, PD, PIII, PIV). Masing-masing perlakuan mendapatkan 6 u]angan. Perlakuan pertama adaJah kontrol (PO) menggunakan PBS, perlakuan kedua (PI) menggunakan whole serum, perlakuan ketige (PIl) menggunakan ekstrak serum kuda bunting basil separasi 3, 4, 5, perlakuan keempat (PDI) menggunakan ekstrak serum kuda bunting basil separasi 6, 7, 8, perlakuan kelima (PIV) menggunakan ekstrak serum k:uda bunting basil separasi 9, 10, II. Penyuntikan dilakukan pads Case diestIUs dan pembedahan dilakukan 6 bari setelah per:kawinan. Parameter yang diamati adaIah jumlah korpus Iuteum. Rancangan yang digunakan adaIah Rancangan Ac::ak Lengkap dan data basil penelitian ini dianaJisis dengan analisis varian (Anava).
Hasil penelitian menunJukkan bahwa serum basil ekstraksi dan separasi, menginduksi superovuJasi paling baik dan jumlah korpus luteum terbanyak terdapat pada PD, dimana PMSG yang diharapkan terkonsentrasi pada tetes ke-Il sampai ke-25.
Actions (login required)
|
View Item |