NUGRAHAYATI SYAHDU ANITA
(2004)
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM UPAYA MELANCARKAN KEGIATAN PRODUKSI SERTA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PADA PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA DI SURABAYA.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Bahan baku merupakan sesuatu yang sangat penting bagi siklus hidup produksi. Ketersediaan bahan baku sangat dibutuhkan dalam penentuan terlaksananya proses produksi. Disinilah perusahaan dituntut untuk dapat benar-benar mampu mengelola persediaannya dengan sebaik-baiknya, dimana salah satu persediaan yang sangat penting adalah bahan baku yang harus dikelola agar tidak terjadi kekurangan bahan baku untuk produksi dan juga agar perusahaan tidak melakukan penyimpanan dan pamesanan bahan baku secara berlebih, karena setiap tambahan unit bahan baku akan menimbulkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu hendaknya menerapkan suatu manajemen persediaan dalam melakukan pengadaan bahan bakunya. Studi kasus pada PT. Temprina Media Grafika, menunjukkan bahwa perusahaan sering mengalami kekurangan bahan baku (stock out costs) pada bahan baku kertas CD 69 48,8 yang mengakibatkan perusahaan kehilangan penjualan sebesar Rp. 39.175.500.000. Sedangkan untuk bahan baku tinta perusahaan sering Mengalami kelebihan (over stock), kondisi ini yang menyebabkan biaya pembelian yang tinggi. Ditambah lagi perusahaan sering melakukan pemesanan bahan baku yang berakibat tingginya biaya pemesanan. Karena hal tersebut maka perusahaan hanya mampu merealisasikan produksinya sebesar 77,91 % dari yang direncanakan. Untuk mengatasi masalah teisebut penulis memberi saran agar perusahaan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). Manajemen Persediaan dapat digunakan dan diterapkan pada· perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku utama PT. Temprina Media Grafika dengan baik dan efisien. Perusahaan dapat menyediakan kebutuhan bahan bakunya ~esuai dengan kebutuhan produksi serta mempunyai persediaan bahan baku selama masa lead time, adanya penentuan persediaan maksimum sehingga perusahaan tidak berlebihan untuk penyimpanan kuantitas bahan baku utama digudang.
Dengan menggunakan metode EOQ perusahaan dapat mengendalikan persediaan bahan bakunya serta biayanya. Selain itu juga dilihat dari kinerja bahan bakunya menerapkan metode EOQ lebih baik dari pada metode perusahaan, dengan metode EOQ perputaran bahan baku lebih tinggi yaitu 12 kali dalam satu tahun dengan periode keterikatan 30 hari. Hal ini lebih baik karena tidak ada bahan baku yang menumpuk digudang dalam waktu lama. Sedangkan untuk total biaya persediaan, jika perusahaan· menerapkan metode EOQ dapat menghemat biaya sebesar Rp. 8.497.583.068. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode EOQ lebih baik dari pada metode yang digunakan perusahaan.
Actions (login required)
|
View Item |