SYAILIN, 069812501
(2004)
KECEPATAN TIMBULNYA BIRAHI DAN PERSENTASE KEBUNTINGAN
KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) YANG DIGERTAK BIRAHI
DENGAN PROSTAGLANDIN F2cx (PGF2cx) SECARA
INTRA MUSKULAR (GLUTEA) DAN
SUBMUKOSA VULVA.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: memperoleh efisiensi dosis pemberian Prostaglandin F2cx (PGF2cx) untuk gertak birahi pada kambing peranakan etawa (PE) untuk meningkatkan kecepatan timbulnya birahi dan persentase kebuntingan dengan membandingkan aplikasi pemberian secara intra muskular dan secara submukosa vulva,
Sejumlah 48 ekor kambing PE yang berumur 1,5 -2,5 tahun digertak birahi terlebih dahulu dengan preparat PGF2cx secara intra muskular (glutea) 7,5 mg lalu dibagi dua kelompok yang terdiri masing-masing 24 ekor yaitu kelompok pertama dengan perlakuan secara intra muskular (glutea) dosis 7,5 mg dan kelompok kedua secara submukosa vulva dosis 5 mg. Pengamatan birahi dilakukan 1 sampai 3 hari setelah perlakuan.
Perlakuan selanjutnya adalah pelaksanaan inseminasi buatan (IB) secara serentak terhadap semua kambing.
Setelah 90 hari pelaksanaan IB maka dilakukan pemeriksaan kebuntingan (PKB) dengan cara palpasi abdominal yang dilanjutkan dengan alat deteksi kebuntingan yaitu ultrasonografik (USG).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua (100%) kambing birahi setelah penyuntikan PGF2CX yang kedua baik seCara intra muskular (glutea) maupun submukosa vulva. Kecepatan timbulnya birahinya tidak ada perbedaan yang nyata antara kedua perlakuan yaitu 39,083 ± 1,138 jam secara intra muskular (glutea) dan 35,420 ± 1,019 secara submukosa vulva. Persentase kebuntingan mencapai 62,50 % untuk: perlakuan secara intra muskular (glutea) dan 66,67 % untuk: perlakuan secara submukosa vulva.
Actions (login required)
|
View Item |