B. WILDA HIMAWAN, 049514985
(2001)
ANALISIS EFISIENSI PASAR MODAL INDONESIA DITINJAU DARI REAKSI INVESTOR TERHADAP PENGUMUMAN PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLITS) PERIODE 1998-2000.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Pasar modal sebagai sarana untuk mencari dana maupun berinvestasi diharapkan dapat beroperasi dengan efisien. Efisiensi pasar modal dapat diartikan dalam hal operasional (seperti kelancaran sistem jual beli dan biaya transaksi yang rendah) maupun dalam hal informasional. Efisiensi pasar dalam hal informasional dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1. Efisiensi bentuk lemah (weakform efficiency)
2. Efisiensi bentuk setengah kuat (semi-strongform efficiency)
3. Efisiensi bentuk kuat (strongform efficiency) Dalam penelitian ini akan dilihat apakah Pasar Modal Indonesia dalam hal ini Bursa . Efek Jakarta telah mencapai tingkatan efisiensi (informasional) bentuk setengah kuat.
Pengujian apakah Bursa Efek Jakarta telah mencapai tingkatan efisiensi bentuk setengah kuat dilakukan dengan melihat kecepatan reaksi harga saham terhadap pengumuman pemecahan saham perusahaan. Dalam pengujian efisiensi ini
digunakan teknik analisis event study yaitu studi yang menganalisa perilaku harga saham diseputar waktu pengumuman suatu informasi (event) tertentu. Teknik analisis
ini digunakan dengan menghitung abnormal return yang didasarkan pada market model, yaitu:
R j.t = alpha j + Betha j + Rm,t +e
Market model menjelaskan bahwa return suatu saham dipengaruhi oleh return pasar dan faktor lain yang tidak terduga (dalam penelitian ini informasi baru).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham bereaksi lambat terhadap pengumuman penecahan saham. Hal ini tercermin dari keberadaan abnormal return yang terjadi pada hari ke-5 setelah pengumuman dilakukan. Keadaan ini mengindikasikan bahwa Pasar Modal Indonesia belum mencapai efisiensi tingkat setengah kuat pada periode 1998 2000.
Actions (login required)
|
View Item |