M.ADNAN, 079313933
(2000)
Kecemasan Faksi Kultural Generasi Muda NU Sarabaya
Terhadap Dinamika NU Pasca Muktamar Ke-30 di Lirboyo.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Skripsi beIjudul NU dan Civil Society : Kecemasan raksi Kullural GMNU Surabaya Terhadap Dinamika NU Pasco Muktamar Ke-30 Lirboyo ini, secara garis besar ingin mengurai dua permasalahan utama, pertama ingin menggambarkan relasi NU dan Civil Society bagi proses demokratisasi di Indonesia, kedua bagaimana secara kbusus faksi kultural GMNU Surabaya memandang dinamika NU pasca Muk1:amar ke-30 di Lirboyo, Inti pokok persoalannya ingin mcnggambarkan secara dalam dinamika NU pasca muktamar, dengan terlebih dahulu mereflesikan momentum Muktamar Lirboyo beserta hasil rekomendasinya, Apakah NU masih tetap dan konsisten beIjuang dalam ranah civil society atau sudah berubah haluan menjadi political society, dengan salah satu tolok ukumya adalah konsistensi terhadap khittah 1926, apakah masib dijadikan landasan uatama NU atau justru dirubah sarna sekali, dengan kelahiran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lalu bagaimana GMNU Surabaya mensikapi fenomena diatas tersebut
Metodc yang digunakan dalam penelitian ini, adalah diskriptif-kualitati/ , yaitu dengan cara berusaha menggambarkan secara sistemtis dan akurat fakta dan karakteristik tertentu dalam tema NU dan Civil Society, scrta momentum muktamar dan hasil rekomendasinya, Sedang sampel yang diambil adalah Generasi Muda NU Surabaya, dengan penentuan secara purposive, Karena penelitian ini kualitatif, maka instrumcn penelitiannya adalah penelitinya sendiri, dengan demikian subyektifitas serta keberpihakan penulis sangatJah tinggi terutama terhadap pandangan-pandangan faksi kultural GMNU, karena peneliti memang berasal dari habibat itu, Peneliti juga menggunakan pendekatan vcrstehen, dimana peneliti telah memiliki pernaharnan mendalam mengenai norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam komunitas GMNU Surabaya, khususnya faksi kuIturaL
Secara umum hasil penelitian itu menunjukkan bahwa faksi kultural GMNU Surabaya meragukan konsistensi kelembagaan NU di dalam mendorong terbentuknya civil society, hasil rekomendasi muktamar yang demikian muluk-muluk juga diragukan akan terimplementasi. Bahkan seeara lebih tegas faksi ku Itural GMNU Surabaya, meragukan kepengurusan PBNU 1999-2004 mampu menjada jarak dengan rezim Gus Our, serta membuat langkah kebijakan organisasi secara independen pula, Scbab bagaimanapun Gus Our adalah representasi NU, yang harus dibela kepentingan kekuasaanya, Dengan demikian kerja-kerja kultural yang sejalan dengan cita-cita pembentukan civil society akan terbengkalai, pen gurus NU akan lebih aktif melakukan kerja struktural, dengan cara menjaga kepentingan kekuasaan NU yang ada di legislatif maupun eksekutif Berbeda dengan faski struktural GMNU Surabaya, mereka justru optimis NU kedepan akan semakin marnpu mendorong civil society dengan kekuasaan ditangan orang NU, karena dengan kekuasaan itu, orang NU akan masuk dalam kelas menengah, karena fasilitas yang dimiliknya,
Actions (login required)
|
View Item |