IRA NOVINA, 079S14699
(2004)
KONSTRUKSI SOSIAL MENGENAI KEMATIAN DI KALANGAN ORANG JAWA
(Studi etnografi makna upacara kematian pada komunitas Jawa Di Dusun Bajangan Desa Mandisari Kec. Parakan Kabupaten Temanggung Propinsi Jawa Tengah).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Di berbagai komunitas, tidak terkecuali orang Jawa, kematian dipandang sebagai suatu misteri, namun demikian status misteri ini terjalin dengan proses sosial budaya komunitasnya. Proses tersebut dirumuskan di dalam serangkaian gagasan yang mampu membimbing pengetahuan, sikap serta perilaku di seputar kematian. Gagasan mengenai kematian yang terkonstruksikan secara sosial terlihat dalam proses interaksi manusia sepanjang sejarah hidupnya. Oalam shipsi ini dikemukakan bahwa kematian bukan semata-mata merupakan persoalan biologis tetapi lebih sebagai persoaJan budaya. Bagi kebanyakan orang Jawa, kematian dipandang ideal apabila suatu suatu prosesi (ritual) yang berkesinambungan dan menjadi kesatuan yang holistik mengiringi peristiwa kematian tersebut, mulai dari peruktian jenazah, pemakaman, tradisi selametan hingga pada kebiasaan tilik kubur atau nyekar. Oisamping itu, bagi sebagian orang Jawa yang mempercayainya terdapat pula keyakinan akan adanya potensi roh orang yang telah meningggal dalam kehidupan mereka.
SejaJan dengan pandangan ini, maka ketika membicarakan kematian di tengah orang Jawa akan terasa lebih lengkap dan sempuma apabila mengupasnya sebagai bagian yang utuh dengan tidak menghilangkan salah satu daripadanya. Dengan demikian, akan diperoleh suatu pemahaman dan interpretasi makna yang lebih mendalam yang dapat digali dibalik kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh orang Jawa ketika dihadapkan dengan kematian.
Penelitian konstruksi sosial mengenai kematian di kalangan orang Jawa ini adalah penelitian etnografi, dengan demikian akan dapat menggambarkan sudut pandang masyarakat Jawa bersangkutan terkait dengan peristiwa kematian yang ada. Seperti diungkapkan oleh Spradley (1997:5) dan Muhadjir (1989: 155) bahwa kepentingan studi etnografi untuk mendeskripsikan kehidupan keseharian, eara pandang, eara berpikir, berperilaku dari masyarakat asli pendukung kebudayaan tersebut
Untuk kepentingan pengumpulan data, informan dipilih secara purposive sehingga dapat memberikan alau mewakiJi gambaran penelitian yang dimaksud. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dan penggunaan bahan dokumen berupa data dan peta monografi serta alat dokumentasi foto sebagai ilustrasi penunjang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna kematian di kalangan orang Jawa di dusun Bajangan bertalian dengan dua aspek, yailu aspek religius dan aspek sosial. Seeara reJigius, kematian yang teIjadi membawa mereka berhubungan dengan pengalaman dan keyakinan serta praktekJprosesi ritual untuk mengiringi kematian terse but. Sedangkan dalam kaitannya dengan aspek sosial, kematian yang leIjadi memperlihatkan efektifitas dari norma dan nilai-nilai sosial yang dianut masyarakatnya. Kemalian dipandang dapal memiliki efikasi untuk mengevalusi perilaku seseorang ditengah semesta komunitasnya. Bersamaan dengan kematian, hubungan sosial yang dibangun individu dan keluarganya diperlihatkan kembali melalui bantuan yang diberikan secara kolektif dalam bentuk solidaritas kematian kepada keluarga atau warga masyarakat yang tengah berduka
Actions (login required)
|
View Item |