Dadan Suparjo Suharmawijaya, 079414290
(2000)
PERJUANGAN HAK ASASI MANUSIA LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DALAM DINAMIKA CIVIL SOCIETY (STUDI KASUS DINAMIKA LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DI SURABAYA).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Penulisan skripsi ini mencoba menggambarkan peran L8M dalam mengembangkan Civil Society. 5ebagaimana diketahui, LSM merupakan bagian dari elemen masyarakat yang memperjuangkan civil society disamping clemen lain seperti intelektuan, mahasiswa, pers, kaum profesional, ormas. Adapun yang menjadi indikator peran LSM, penulis mengambil nllai HAM sebagai salah satu acuan. Pemilihan HAM sebagai titik awal melihat peran L8M ini dengan alasan bahwa inti dari civil society yaltu masyarakat yang memiliki ciri independen, ditegakkannya hukum, dan Hak Asasi Manusia. Dengan demikian L8M menjadi salah satu ruang publik yang disoroti dan opini publiknya yaitu Hak Asasi Manusia. Adapun yang menjadi titik permasalahan tulisan ini, yaitu:
1.
Apa visl HAM LSM L8M di 8urabaya?
2.
Apa opini HAM yang berkembang pada L8M L8M di 8urabaya?
3.
8ejauhmana program -program LSM memperjuangkan isu HAM?
4.
Apa kontribusi LSM terhadap masa depan civil society Indonesia?
5.
Landasan apakah yang dipakai LSM dalam pemilihan isu-isu programnya?
Untuk menjawab dan membantu menganalisis data yang diperoleh, kami menggunakan beberapa pendekatan yang dianggap cukup re\evan. Dari kelompok teori ilmu sosial (teon perubahan sosial), penulis memposisikan diri pada teori holistik ketimbang teori individualis, meskipun mewawancarai responden. Responden yang diwawancarai dalam hal ini dianggap mewakili institusi. Jadi unit analisisnya adalah komunitas LSM. Konsepsi civil society sendiri disumbang dari pemikiran-pemikiran Habermas, teori konflik dan fungsionai. Sementara dukungan teoritiknya terhadap konsep civil society dari Antonio Gramsci dan Tocquivelli. Dengan demikian tulisan ini belum memakai konsep civil society yang merujuk pacta pembagian empat entitas; state. political society. economical society dan civil society. Akan tetapi memakai pemilahan dna entitas yaitu political society dimana negara masuk didalamnya, dan civil society dimana economical society masuk didalamnya.
Kesimpulan dari pembahasan ini yaitu bahwa HAM merupakan nilai yang harus diperjnangkan karenanya kepedulian L8M terhadap nllai Hak Asasi Manusia menunjukkan bukti keterlibatan nyata L8M terhadap pengembangan civil society. Ada berbagai variasi visi L8M terhadap nilai Hak Asasi Manusia yang diteIjemahkan dalam berbagai pemilihan isu strategis dan program. Namun kesemna programnya tidak lepas dari pemaknaan alas nilai-nilai kemanusiaan. Opini HAM yang berkembang di L5M meliputi keseluruhan butir HAM Universal ditambah hak-hak khusus tertentu yang tidak masuk didalarnnya. Isu HAM diperjuangkan dalam berbagai model program yang seeara garis besar terbagi menjadi program penyadaran (pemberdayaan) dan program advokasi alas kasus HAM. LSM memiliki peran dalam mengembangkan civil society dalam hal mengangkat isu publik, pemandirian masyarakat dan pemberdayaan masyarakat. Adapun keberadaan LSM yang telah mencoreng keberadaan LSM seeara keseluruhan dianggap bukan lagi sebagai L8M, dengan demikian telah keluar dan konteks pembiearaan di dunia L8M. Alasan pemilihan isu diantara L8M banyak didasari arti penting dati isu tersebut dan juga realitas lingkungan sosialnya.
Actions (login required)
 |
View Item |
