NI MADE KADE WIDIARINI, 079815665
(2002)
KEBIJAKAN IMIGRASI AUSTRALIA DIBAWAH PEMERINTAHAN
PM JOHN HOWARD (KASUS IMIGRAN GELAP DI KAPAL TAMPA 2001).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Australia selama ini dikenal sebagai negara yang menjadi tujuan utama dari para imigran yang berusaha mencari kebidupan yang lebih baik bagi dirinya sendiri maupun bagi keluarganya. Terbukanya pintu imigrasi Australia memberikan kesempatan yang lebih besar untuk siapa saja yang berkeinginan berimigrasi ke Australia, asalkan dapat memenuhi persyaratan keimigrasian yang telah ditetapkan pemerintah. Pertimbangan ekonomi sosial dan kemanusiaan masih terns menjadi dasar bagi pemerintah Australia dalam menerapkan kebijakan imigrasinya. Disamping itu, kebijakan juga dimaksudkan untuk menerima orang-orang yang secara ekonomi memiliki keahlian-keahlian khusus. Dengan kata lain, melalui kebijakan imigrasi tersebut Australia dapat mengontrol arus masu1roya migrasi ke dalam wilayah Australia Namun darnpak negatifyang muncul dati usaha pengontrolan migrasi itu adalah munculnya fenomena migrasi ilegal. Mew Austmlia telah melakukan pengawasan yang tinggi terhadap para pendatang asing yang masuk dan menetap di negaranya, namun tetap saja kehadiran mereka secara ilegal tidak dapat dibindari. Bahkan fenomena migrasi ilegal ke Australia ini bukanlah sesuatu yang baru.
Beragam cara yang dilakukan para imigran yang masuk secara ilegal ke Australia, baik itu melalui pesawat terbang maupun kapallaut. Kasus imigran gelap yang datang ke Australia, khususnya yang datang dengan kapal laut seringkali menarik perhatian media massa. Kasus penolakan yang dilakukan pemerintah Australia dibawah kepernimpinan PM John Howard terhadap para imigran gelap yang ditampung di atas kapal Tampa juga sangat menarik perhatian yang luas. Tidak hanya menarik perhatian masyarakat Australia sendiri tetapi juga masyarakat internasional. Hal ini karena keputusan penolakan yang dilakukan oJeh pemerintah Australia ini merupakan yang pertama kali dalam menghadapi kasus imigran gelap yang jumlahnya semakin meningkat di negaranya.
Masalah penelitian yang diangkat dalam skripsi ini adalah mengapa pemerintah Australia mengambil sikap untuk menolak masuk kedatangan para imigran yang ditampung di atas kapal Tampa tersebut serta bagaimana kebijakan Australia dalam menghadapi peningkatan jumlah imigran ilegal yang masuk ke wilayahnya. Dalam upaya mencari jawaban atas permasalahan tersebut, Penulis mengolah data-data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. baik buku, internet, majalah, dll. Analisa terhadap permasalahan ini dilakukan dengan bantuau teori mengenai teori pembuatan keputusau, teori image, konsep kepentingan nasional, konsep migrasi, dan doktrin kedaulatan negara.
Sebagai langkah awal untuk menemukan jawaban atas permasalahan penelitian, Penulis menguraikan pennasalahan imigran gelap yang dibadapi Australia khususnya yang dihadapi oleh pemerintahan PM John Howard. Pada bab berikutnya akan diuraikan kebijakan imigrasi Australia menghadapi permasalahan imigran gelap di bawah pemerintahan PM John Howard. Selanjutnya pada bah IV akan dijelaskan oleh Penulis kebijakan yang diambil Australia dalam menghadapi kasus kapal Tampa. Dalam bah V. yang juga merupakan bagian akhir dari skripsi ini, Penulis mencantumkan rangkuman singkat dari bab-bab sebelumnya, jawahan atas pertanyaan penelitian, serta pembuktian dari bipotesis yang telah dirumuskan pada bab I
Actions (login required)
 |
View Item |
