YUSTISIA, 07961 S040
(2001)
PERKEMBANGAN KEKUATAN MILlTER JEPANG PASCA PERANG DINGIN
( 1990-1998).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Perkembangan kekuatan militer Jepang pada masa pasca-Perang Dingin didorong oleh faktor-faktor eksternal yang meliputi adanya pengurangan pasukan Amerika Serikat dati Asia Timur, bangkitnya potensi kekuatan-kekuatan militer regional dan munculnya kembali konflik-konflik teritorial di kawasan Asia Timur. Sedangkan faktor-faktor internalnya adalah adanya peran dati kemajuan ekonomi dan penguasaan terhadap teknologi tinggi. Selain itu, Jepang juga menghadapi hambatan-hambatan eksternal maupun internal dalam proses perkembangan kekuatan militernya, yaitu adanya kecemasan dati negara-negara kawasan terhadap bangkitnya militerisme Jepang dan eksistensi dati pasal 9 Konstitusi Jepang dan tiga prinsip non nuklir.
Penelitian mengenai perkembangan kekuatan militer Jepang ini menggunakan teori-teori strategi, deterens dan persepsi. Selain itu, juga memakai konsep-konsep security dilemma dan kepentingan nasional. Denganjangkauan penelitian antara tahun 1990 sampai tahun 1998, maka penelitian ini berusaha menjawab tipe pertanyaan "mengapa" yang merupakan karakteristik dati penelitian eksplanatif. Sedangkan untuk unit analisisnya adalah kekuatan militer Jepang, sehingga peringkat analisisnya adalah negara-bangsa. Sementara itu, unit eksplanasinya adalah situasi dan kondisi Asia Timur pasca-Perang Dingin, sehingga peringkat analisis yang dipakai adalah sistemik. Dengan demikian, penelitian lID menggunakan analisis induksionis, karena unit eksplanasinya Iebih tinggi tingkatannya datipada unit analisisnya.
Perkembangan kekuatan militer Jepang pada masa pasca-Perang Dingin ini merupakan suatu fenomena yang menarik. Di satu sisi, dengan adanya perubahan situasi keamanan dunia pasca-Perang Dingin menuntut Jepang untuk meningkatkan peran regionalnya dalam masalah-masalah keamanan yang berarti bahwa Jepang akan mengembangkan kekuatan militernya. Tetapi di sisi lain, proses perkembangan kekuatan militer tersebut mengalami hambatan-hambatan internal maupun eksternal. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya, Jepang tetap mengambil langkah langkah untuk mengembangkan kekuatan militernya, walaupun dengan adanya keterbatasan-keterbatasan.
Actions (login required)
|
View Item |