NOVITA HERIKRISTANTI, 079715380
(2002)
TINDAK KEKERASAN TERHADAP ANAK JALANAN PEREMPUAN (Studi Tentang Bentuk dan Mekanisme Survival Anak Jalanan Perempuan Terhadap Tindak Kekerasan Di Surabaya).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Jalanan sebagai tempat sebagian anak yang kurang beruntung menggantungkan hidupnya ataupun untuk tempat mereka tinggal, menjadi suatu tempat buruk yang senantiasa menjadikan mereka sebagai korban dari berbagai perlakuan salah dan eksploitasi, baik secara fisik, psikologis, seksual maupun ekonomL Dalam kondisi tersebut, anak jalanan perempuan berada dalam kondisi yang lebih buruk lagi, terutama bagi anak jalanan perempuan yang menghabiskan seluruh waktunya di jalan ataupun yang tinggal di jalan.
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah : penama, jenis dan bentuk kekerasan apa saja yang dialami oleh anak jalanan perempuan. Kedua, faktor pemicu yang bagaimanakah yang menyebabkan terjadinya tindak kekerasan terhadap anak jalananperempuan. Ketiga, Kemudian bagaimanakah gambaran mekanisme survival yang dikembangkan oleh anak jalanan perempuan terhadap tindak kekerasan yang dialaminya. Keempat, Dan bagaimanakah sebenamya gambaran pola hubungan yang terjadi antara anak jalanan laki-laki dan anak jalanan perempuan.
Adapun tipe dan penelitian ini adalah stucli diskriptif, karena peneliti hendak menyajikan gambaran tentang tindak kekerasan yang dialami anak jalanan perempuan dan mekanisme yang dikembangkannya untuk mengeliminir tindak kekerasan tersebut. Pemilihan informasi dilakukan dengan metode purposive, dan tehnik pemilihan informan dilakukan dengan cara Snow Boll. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan tidak adanya data yang pasti tentang jumlah anak jalanan perempuan, disamping itu aeJanya kecendrungan menutup diri dari anak jalanan perempuan terhadap orang diluar komunitasnya. Adapun tehnik pengumpulan datanya, peneliti menggunakan wawancara indepth, dibantu dengan pedoman wawncara. Kemudian data-data yang diperoleh kemudian diklarifikasikan dan dianalitis secara kualitatif dengan berpedoman pada kerangka pemikiran yang telah ditentukan. Lokasi penelitian mengambil tempat yang menjadi kantung-kantung anak jalanan Surabay~; dimana anak jalanan perempuan serta komunitasnya tinggal. Sehingga Iokasi penelitian ini ditentukan secara purposive. Dalam penelitian ini informan yang dipakai adalah anak jalanan yang berusia 8-18 tahun. Dan informan yang berhasil diwawncarai ada sekitar delapan orang.
Dari temuan data dilapangan dan analisis data, maka diperoleh gambaran bahwa, pertam8, anak jalanan perempuan baik yang masih tinggal dengan keluarga maupun yang mandin sama-sama mengalami kekerasan. Baik kekerasan fisik, ekonomi maupun psikologis. Dan kekerasan yang kerap mereka alami adalah kekerasan fisiko Sedangkan ketika mereka telah keluar dari rumaj," atau hidup mandiri, mereka akan menerima kekerasan lebih kompleks, yaitu seksual. Dan kekerasan yang diterima oleh anal<. jalanan mandiri itu berasal dari dalam komunitas mereka sendiri, yang tidak lain adalah pasangannya sendiri.
Kedus, 'faktor yang menjadi pemicu terjadinya tindak kekerasan yang dialami oleh informan peneliti dikelompokkan menjadi dua. Yaitu, adanya tekanan ekonomi yang menyebabkan seorang bertindak kasar. Baik terhadap anaknya, istrinya maupun pasangannya. Faktor kedua, bahwa adanya stigma yang berkembang dalammasyarakat yang meletakkan perempuan.pada posisi sub ordinat, telah memberikan pengaruh terhadap tindak kekerasan yang dialami oleh informan peneliti.
Ketiga, mekanisme yang dikembangkan oleh informan peneliti terhadap tindak kekerasan yang dialaminya cukup bervariasi. Selain upaya adaptif yang mereka lakukan, juga dilakukan peningkatan rasa solidaritas diantara peer groupnya, serta mencari pasangan yang dilakukan oleh sebagian besar anak jalanan perempuan. Selain membenkan perlindungan, pasangan mereka sering juga memberikan kontribusi ekonomi.
Keempat, Bahwa poIa hubungan yang ada antara anak jalanan laki-laki dengan anak jalanan perempuan bias akan gender. Dalam hubungan sosialnya dengan anak jalanan laki-laki, anak jalanan perempuan sering di posisikan sebagi inferior, dan anak jalanan laki-laki merancang diri sebagai mainstream dalam komunitas anak jalanan.
Actions (login required)
|
View Item |