KARMIATI, 079715586
(2002)
TINDAK KEKERASAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA (Studi deskriptif tentang Kecenderungan Orang Tua Melakukan Tindak Kekerasan terhadap Anak Sehubungan dengN Harapan orang Tua terhadap Prestasi anak dalam hal Pendidikan).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Di kalangan orang tua saat int ada kecenderungan untuk membuat anakanaknya sibuk dengan berbagai aktivitas pendidikan dan keterampilan. Anak-anak tidak saja dibebani dengan PR setiap hari, tapi juga kursus-kursus yang nyaris tidak mengenal hari libur. Diduga hal itu berkaitan dengan ambisi orang tua yang berkaitan dengan anaknya. Ambisi-ambisi tersebut kadang tidak reahstis. Jika anak tidak mampu memenuhi obsesi orang tua atau kurang memenuhi harapan orang tua, tidak jarang mereka menjadi sasaran penyiksaan baik fisik maupun \erbal dari orang tua mereka.
Untuk itulah dalam penelitian ini berusaha menjawab beberapa permasalahan utama, yaitu apa sajakah bentuk atau jenis tindak kekerasan yang sering dialami oleh anak, bagaimana perilaku anak korban tindak kekerasan orang tua ketika di sekolah serta apakah ada perbedaan bentuk dan jenis tindak kekerasan terhadap anak dengan latar belakang status ekonomi sosial orang tua.
Lokasi penelitian ditentukan secara purposive di SDN Ketabang V Surabaya populasi dan sampel yang akan digunakan adalah anak-anak yang duduk di kelas 5 dan kelas 6 SDN Ketabang V. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode survey. Teknik pengumpulan data dilakukan wawancara berstruktur dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam.
HasiI penelitian yang dapat dikemukakan disini adalah sebagai berikut: Perfama.jenis tindak kekerasan yang paling sering dialami oleh anak adalah (1) tindak kekerasan secara verbal yaitu dimarahi dan diomeli, (2) tindak kekerasan secara fisik yaitu dipukul, dicubit dan ditempeleng, (3) tindak kekerasan psikis Y'aitu dibentak, didiamkan, diancam, disetrap. Meskipun untuk tindak kekerasan fisik dan psikis prosentasenya tidak terlalu besar. Kedua. perilaku anak korban tindak kekerasan oleh orang tua ada kecenderungan berbeda dengan anak yang tidak pemah mengalami tindak kekerasan. Anak yang korban tindak kekerasan ada kecenderungan lebih tertutup, cenderung lebih mudah tersinggung, cenderung tidak percaya pada kemampuannya sendiri. Dan bila hasil ulangan mereka jelek, biasanya cenderung akan merasa takut dan minder. Di samping interaksi dengan teman, interaksi dengan guru juga cenderung berbeda.
Kefiga, ada perbedaan antara orang tua yang tingkat status sosial ekonomi tinggi, sedang, maupun rendah dalam hal jenis dan bentuk tindak kekerasan terhadap anak di rumah meskipun perbedaan itu tidak terlalu besar. Perbedaan itu terlihat dari dalam hal apa anak melakukan kesalahan. Jenis tindak kekerasan yang sering digunakan adalah kekerasan verbal dengan memarahi. Namun untuk orang tua pada tingkat sosial ekonomi tinggi sudah menggunakan kekerasan fisik ketika anak malas belajar dan malas ikut kursus, sedangkan ketika anak membolos cenderung menggunakan kekerasan psikis. Pada SES sedang lebih cenderung menggunakan kekerasan fisik ketika nilai raport anak turun dan menggunakan kekerasan psikis ketika anak malas ikut kursus. Sedangkan pada SES rendah cenderung menggunakan kekerasan fisik ketika anak membolos dan kekerasan
psikis ketika nilai raport anak turun.
Actions (login required)
|
View Item |