DWI RAHMAWATI, 060112854
(2005)
MOTILITAS DAN DAVA TAHAN HIDUP SPERMATOZOA BOMBA
SETELAHPENCUClANDENGANBERBAGAIKECEPATAN
SENTRIFUGASI.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pencucian spennatozoa dengan berbagai kecepatan sentrifugasi dan penyimpanan selama interval waktu tertentu terhadap motilitas dan daya tahan hidup spennatozoa domba. Bahan penelitian adalah dua ekor domba jantan ekor gemuk berumur 3 tahun. Pengambilan semen dilakukan dengan menggunakan vagina buatan. Rancangan percobaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap pola faktorial dan ulangan yang dipakai sebanyak enam. Penelitian ini terdiri dari empat perlakuan (PO, PI, P2, P3 ) dengan tiga sub pedakuan yakni (TO, Tl, T2 ). Perlakuan PO atau kontrol adalah sentrifugasi spennatozoa sebanyak kurang lebih 0,25 cc dengan kecepatan 1800 rpm tanpa penambahan media pencuci, sedangkan perlakuan PI, P2, P3 adalah sentrifugasi spennatozoa sebanyak ±-,0,25 cc dengan kecepatan 1800 rpm, 2400 rpm, dan 2800 rpm dengan penambahan media pencuci yakni BO, BSA dan kafein sebanyak ±. 3 cc untuk tiap-tiap perlakuan. Kemudian pelet disimpan dalam suhu ruangan yakni nol jam (TO), setengah jam (Tl), dan satu jam (T2). Motilitas dan daya tahan hidup spennatozoa dicatat sesuai waktu penylmpanan.
Data dianalisis dengan ANA VA dua arah, bila terdapat perbedaan yang nyata analisis dilanjutkan dengan Uji Duncan dengan tarif signifikansi 5 %. HasH penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata pada kombinasi perlakuan pencucian spennatozoa dengan berbagai kecepatan sentrifugasi dan penyimpanan selama interval waktu tertentu, tetapi faktor kecepatan (P) dan faktor waktu penyimpanan (T) berpengaruh sangat nyata pada motilitas dan daya tahan hidup spennatozoa dimana motilitas tertinggi dicapai pada perlakuan PO dengan rata-rata 63,22 ±. 5,164; PI dengan rata-rata 63,65 ±. 4,752 dan P2 dengan rata-rata 63,28 ±. 4,474. Motilitas terendah diperoleh pada perlakuan P3 dengan rata-rata 59,50 ±. 2,874 yang berbeda nyata dengan perlakuan PO, PI, P2. Daya tahan hidup tertinggi diperoleh pada perlakuan PO (68,29 ±. 3,848) dan berbeda nyata dengan PI, P2, P3 yang menghasilkan daya tahan hidup terendah yakni PI (64,13 ±. 3,705);P2 (63,78 ±. 3,865);P3(63,36 ±. 4,452). Untuk faktor T motilitas dan daya tahan hidup tertinggi dicapai pada interval penyimpanan nol jam atau 29 menit yakni 66,80 ±. 3,706 dan rata-rata daya tahan hidup 68,58 ±. 3,527.
Actions (login required)
|
View Item |