PUTU SUASTA, 090210348 L
(2004)
ANALISIS KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT DALAM UPAYA
PENINGKATAN PEMANFAATAN LABORATORIUM PENGAWASAN KUALITAS AIR DINAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN JEMBRANA.
Thesis thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Program kesehatan lingkungan merupakan salah satu program ungguJan guna tercapainya tujuan pembangunan nasional khususnya pembangunan di bidang kesehatan yang kegiatannya ditunjang oJeh Laboratorium Pengawasan Kualitas Air
(Lab PKA) yaitu suatu laboratorium yang dibentuk oleh Departemen Kesehatan bekerjasama dengan pihak GTZ (Jerman) di setiap kabupaten atau kota untuk dapat
menunjang kegiatan pembangunan kesehatan lingkungan khususnya dalam hal pengawasan kuaJitas air dengan jenis pemeriksaan yaitu bakterioJogis dan kimia.
Dad sejak berdiri tahun 1992 sampai tahun 2002 jumlah konsumen dan jenis sampel yang diperiksa mengaJami penurunan dan sebagian konsumen memanfaatkan jasa
laboratorium lain, yang mengakibatkan munculnya permasalahan yaitu rendahnya pemanfaatan Lab PKA Dikes dan Kesos Kabupaten lembrana.
Rancang bangun penelitian ini adaJah penelitian observasional yang dilakukan secara cross sectional dimana objek penelitiannya adaJah Lab PKA dan konsumen Lab PKA. Sampel adalah total populasi konsumen Lab PKA yaitu sebanyak 33 responden, dari kelompok perusahaan air minum 13 responden, industri pengalengan makanan 7 responden serta restoran dan rumah makan 13 responden, dengan instrumen penelitian berupa kuesioner dan cek list untuk melakukan pengamatan Jangsung di Lab PKA. Data yang telah diperoleh diolah secara analitik.
Dad hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap responden dan wawancara mendalam dengan provider serta pengamatan langsung dengan menggunakan cek list didapatkan hasil bahwa kebutuhan responden akan pemeriksaan laboratorium adalah 7 jenis pemeriksaan sampel yaitu untuk pemeriksaan air baku, air minum, air limbah, makanan, usap alat masak, usap alat makan dan usap dubur (rectal swab). Sedangkan kemampuan pemeriksaan Lab PKA saat ini adalah 2 jenis sampel yaitu air baku dan air minum.
Persepsi akan manfaat hasil pemeriksaan Lab PKA adaJah baik akan tetapi jumlah responden yang memeriksakan sampelnya masih sangat rendah yaitu hanya 45,45 % bahkan pada tahun 2003-2004 responden yang memanfaatkan Lab PKA hanya 21,21 %. Dari 75,75 % responden yang pernah periksa ke laboratorium lain, sebanyak 80 % memberi alasan Lab PKA tidak lengkap.
Tidak jelasnya struktur organisasi dan kurangnya sarana prasarana, jenis dan jumlah tenaga serta peralatan dan reagen membuat kemampuan Lab PKA menjadi rendah yang mengakibatkan tidak mampu memeriksa jenis sampel sesuai kebutuhan konsumen, dimana kemampuan lab PKA saat ini hanya mampu memeriksa 2 jenis sampel. Dari hasil penelitian tersebut kemudian muncul isu-isu strategis antara lain konsumen yang sudah pernah periksa laboratorium berkisar antara 22,22-75 %, jenis pelayanan hanya dapat memeriksa 2 jenis sampel, tarif pemeriksaan air, usap alat makan dan usap dubur yang masih dirasakan mahal, promosi dan sosialisasi hanya 1 kali dalam setahun, jumlah dan jenis tenaga hanya tersedia 2 orang dad 6 orang yang dibutuhkan. waktu pelayanan 1-2 minggu, peralatan dan reagen yang tidak canggih
VIII
dan terpenuhi hanya 75 % serta kelembagaan yang tidak jelas.Isu-isu strategis tersebut kemudian di FGDkan sehingga menghasilkan rekomendasi yang dipergunakan sebagai acuan untuk menyusun upaya-upaya peningkatan pemanfaatan lab PKA. Upaya-upaya yang perlu dilakukan adalah menambah tenaga dengan merekrut tenaga dari Puskesmas, Rumah sakit atau Dikes dan Kesos, melengkapi peralatan dan reagensia, melaksanakan promosi dan sosialisasi secara rutin setiap triwulan melalui penyuluhan langsung ke konsumen atau penyuluhan bersama pada suatu tempat tertentu, melalui brosur, koran pemkab, radio dan terintegrasi dengan Dinas Inkom dan Perhubungan. Menghitung pola tarif sesuai unit cost dan mempertimbangkan kemampuan konsumen, mengupayakan adanya subsidi dari pemkab, ada value added dari Lab PKA berupa pengambilan sampel dan pengantaran hasil tanpa ada tambahan biaya, prosedur pelayanan yang sederhana dan cepat, mempertahankan lokasi laboratorium di tempat yang sekarang karena strategis dan mudah dijangkau.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) responden mempunyai persepsi akan manfaat hasil pemeriksaan laboratorium adalah baik tetapi responden membutuhkan pemeriksaan 7 jenis pelayanan; 2) pemanfaatan Lab PKA masih rendah yaitu antara 21,21% -45,45%; 3) kondisi lab PKA saat ini yang tidak ada kelembagaan atau struktur organisasi; 4) tarif yang mahaI; 5) prosedur yang rum it ; 6) waktu pemeriksaan lebih dari 1 minggu; 7) peralatan yang kurang canggih. Sedangkan provider berharap Lab PKA dapat dijadikan Laboratorium Kesehatan Daerah berbentuk UPT Dinas Kesehatan dan Kesos Kabupaten lembrana.
Actions (login required)
|
View Item |