PEPIE DIPTYANA, 049514905
(2000)
TINJAUAN ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI SELISIH KURS
AKIBAT DEPRESIASI LUAR BIASA
PADA PT 'X', SURABAYA.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Depresiasi nilai rupiah terhadap US$ yang luar biasa berawal pada pertengahan tahun 1997 dan cukup membuat banyak perusahaan di Indonesia yang tidak melakukan hedging atas hutang valasnya mengalami kerugian besar, bahkan gulung tikar. Hal ini disebabkan oleh adanya selisih kurs antara kurs ketika pengakuan hutang valas yang jauh lebih rendah daripada kurs ketika pembayarannya. Menanggapi keadaan tersebut, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menerbitkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan no. 4 (ISAK no. 4) yang merupakan Interpretasi atas Paragraf 32 PSAK 10 tentang alternatif perlakuan akuntansi yang diijinkan atas selisih kurs. Dengan adanya ISAK. no. 4 ini perusahaan diperbolehkan untuk mengkapitalisasi biaya selisih kurs sehubungan dengan perolehan aktiva dengan hutang valas.
Actions (login required)
|
View Item |