CATUR WIDIATMOKO, 040016926 (2006) PENGARUH PERBEDAAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP TERJADINYA MARKET OVERREACTION DI BURSA EFEK JAKARTA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-widiatmoko-3391-b19706.pdf Download (107kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-widiatmoko-3391-.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Hipotesis overreaction memprediksikan bahwa dalam masa pengujian, saham yang masuk kategori loser yang biasanya mempunyai abnormal return rendah justru akan mempunyai abnormal return yang tinggi. Kebalikannya, saham yang mempunyai abnormal return tinggi yang masuk kategori winner justru akan mempunyai abnormal return yang rendah. Pada penelitian ini, fenomena market overreaction di Bursa Efek Jakarta dihubungkan dengan market anomali yaitu size effect. Anomali size effect menjelaskan bahwa return pada perusahaan kecil cenderung lebih besar walaupun sudah disesuaikan dengan resiko. Untuk pengukuran ukuran perusahaan digunakan nilai kapitalisasi (Market capitalization). Perbedaan ukuran perusahaan menyebabkan perbedaan pada publikasi laporan keuangan. Adanya perbedaan publikasi laporan keuangan menjadi salah satu pemicu terjadinya market overreaction, sehingga antisipasi pasar belum pasti sama untuk berbagai ukuran perusahaan. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa indeks harga saham individu (IHS1), nilai kapitalisasi saham dan indeks LQ-45 mingguan periode 1999-2003. Data yang digunakan mulai Januari 1999 sampai Desember 2003, maka didapatkan 19 sub periode penelitian yang masing-masing terdiri dari sub periode pembentukan portfolio dan sub periode pengujian portfolio. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa market overreaction terjadi di Bursa Efek Jakarta dan perbedaan ukuran perusahaan tidak mempengaruhi terjadinya market overreaction.

Actions (login required)

View Item