RR. META HARSANTI, 119510065
(2000)
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KONFLIK PERAN DENGAN TIMBULNYA
GANGGUAN FUNGSI SEKSUAL PADA IBU BERPERAN GANDA.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Penelirian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab konflik peran pada ibu
berperan ganda (sebagai ibu dan wanita bekerja) sehingga mempengaruhi timbulnya
gangguan fungsi seksual. Seperti kita ketahui bahwa sekarang ini sudah banyak ibuibu
yang bekerja. Oengan keadaan seperti ini, secara otomatis ibu-ibu tersebut
menjalankan fungsi ganda. Banyak akibat yang ditimbulkan dari peran ganda seorang
ibu. Timbulnya konflik peran dan kelelahan merupakan salah satu akibat dari peran
ganda seorang ibu. Keadaan seperti ini yang kemudian dapat mengarah pada
timbulnya gangguan fungsi seksual pada ibu berperan ganda tersebut
Populasi yang digunakan adalah karyawati Kantor Pelayanan Pajak Surabaya
Tegalsari dengan karakteristik: berumur antara 25-35 tahun, minimal telah bekerja
selama 2 tahun, memiliki sedikitnya 1 orang anak berusia baJita. pasangan yang sarnasarna
bekerja penuh dan motivasi bekerja adalah karena faktor ekonomi. Diasumsikan
dengan adanya keadaan yang disebutkan diatas, merupakan mediator dari timbulnya
konflik peran yang dapat mempengaruhi kehidupan seksual ibu bekerja
Faktor-faktor yang diukur dalam penelitian ini diungkap dengan menggunakan
kuesioner (untuk mengetahui ada/tidaknya gangguan fungsi seksual) serta wawancara
(untuk mengetahui adaltidaknya konflik peran). Melalui uji anal isis butir, validitas
item diukur dengan menggunakan teknikanalisis Product Moment dari Pearson. Dari
24 item yang mewakili 4 gangguan fungsi seksual yang diteliti, 24 item dinyatakan
sahih dengan p<O.Ot sarnpai p=O.05. Reliabilitas dihitung dengan menggunakan
teknik Hoyt dengan p<O.Ol alat ukur dinyatakan Andal.
Analisa data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisa frekuensi yang kemudian akan dinarasikan dalam bentuk prosentase. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara lebih rind berapa banyak ibu-ibu bekerja yang mengaJami gangguan fungsi seksual yang telah ditetapkan, yaitu gangguan nyeri seksual, gangguan orgasme~ gangguan rangsangan dan gangguan hasrat seksual.
Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpuJan bahwa, ibu-ibu tersebut tidak mengalami konflik peran. Namun dan penelitian diketahui bahwa ibu berperan ganda tersebut mengalami gangguan fungsi seksual. Diperlukan adanya serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui penyebab timbulnya gangguan fungsi seksual tersebut. Adapun gangguan fungsi seksuaJ yang banyak/sering diaJami, secara berurutan adalah gangguan orgasme, gangguan nyeri seksual, gangguan rangsangan dan gangguan hasrat seksuaL
Actions (login required)
|
View Item |