AZIZAH DIRSISTA ERVIYANTI, 119510066
(2000)
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PENDERITA PENYAKIT AMANDEL
ANTARA YANG MENDAPAT PERLAKUAN DENGAN YANG TIDAK MENDAPAT PERLAKUAN PRA·OPERASI PENYAKIT AMANDEL DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Operasi penyakit amandel (Fonsilektomi) yang akan dijalani anak-anak penderita arnandel merupakan suatu peristiwa menakutkan dan menimbulkan kecemasan. Persiapan yang perlu dilakukan agar kecemasan tidak teIjadi atau meminimalisasi tingkat kecemasan, yaitu dengan diberikannya suatu perlakuan pra-operasi yang memberikan informasi tentang permasalahan sebenarnya berkaitan dengan penyakit amandel dan prosedur operasi penyakit arnandel.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan membuktikan apakah pemberian perlakuan dapat menurunkan kecemasan penderita pra-operasi, dengan cara membandingkan dan mencari perbedaan tingkat kecemasan penderita yang diberi perlakuan dengan tidak diberi perlakuan.
Dalam penelitian ini variabel bebas (X) yaitu perlakuan pra-operasi, sedangkan variabel terikat (Y) ialah tingkat kecemasan penderita yang diukur menggunakan pretest dan posttest skala kecemasan anak-anak: RCMAS (Revised Children's Manifest Anxiety Scale) dari Reynold & Richmond.
Tipe penelitian termasuk True Eksperimen dengan rancangan Randomized Control Group pretest-posttest. Jumlah sample sebanyak 10 anak berusia 6-12 tahun, yang akan menjalani operasi penyakit amandel di RSUD Dr.Soetomo. Sampel dibagi dalarn dua kelompok secara random, 5 kelompok eksperimen (diberi perlakuan) dan 5 kelompok kontrol (tidak diberi perlakuan) masingmasing diberi pretest dan posttest.
Analisis data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan sarana SPSS versi 9.0 (Windows95) untuk mencari perbedaan tingkat kecemasan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Hasilnya menunjukkan nilai z=2,0226 dan nilai p=0,0431, berarti HI yang berbunyi " Ada perbedaan tingkat kecemasan antara penderita yang mendapat perlakuan dengan yang tidak mendapat perlakuan pra-operasi penyakit amandel " diterima, sedangkan Ho yang berbunyi "Tidak ada perbedaan tingkat kecemasan antara penderita yang mendapat perlakuan dengan yang tidak mendapat perlakuan pra-operasi penyakit amandel " ditolak.
Penghitungan mean posttest kelompok eksperimen = 31,2 dan mean posttest kelompok kontrol = 43,8 , berarti tingkat kecemasan kelompok eksperimen lebih rendah chbanding tingkat kecemasan kelompok kontrol.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pra-operasi penyakit amandel pada penderita anak-anak dapat membantu dalam menurunkan tingkat kecemasan dan diharapkan memperlancar jalannya operasi.
Actions (login required)
|
View Item |