Riza Achmad Bagraff, 040317819 (2007) EVALUASI PENGENDALIAN INTERN ATAS PROSEDUR PEMBIAYAAN BAGI HASIL AL-MUDHARABAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk, KANTOR CABANG SYARIAH SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-bagraffriz-4408-a2007-t.pdf Download (328kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-bagraffriz-4408-a2007.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pembiayaan merupakan sumber kekuatan utama bagi perbankan dalam mempertahankan eksistensinya, tak terkecuali pada bank yang menggunakan sistem syariah. Karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap pengendalian internnya untuk menghindari terjadinya pembiayaan bermasalah, khususnya terhadap pembiayaan bagi hail al-mudharabah. Evaluasi ini dilakukan dengan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan pada unsur-unsur pengendalian intern, yaitu personel yang kompeten dan dapat dipercaya, pemisahan tugas, otorisasi yang wajar, dokumen dan catatan yang memadai serta kontrol fisik atas aktiva dan catatan. Penelitian ini dilakukan terhadap PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Surabaya. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif studi kasus tunggal, yang tidak ditujukan untuk menyimpulkan suatu generalisasi karena penelitian ini hanya ditujukan pada satu entitas bisnis pada kantor cabang tertentu. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan wawancara dan kuisioner terhadap unsur-unsur pengendalian intern dapat diketahui bahwa personel pembiayaan bagi hasil mudharabah sudah cukup kompeten, prosedur otorisasi telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur pembiayaan yang terdapat pada buku pedoman pembiayaan, dokumen-dokumen yang ada telah diarsipkan oleh ADP, dan Account Officer melakukan pemantauan perkembangan usaha nasabah lewat laporan keuangan yang dikirim tiap bulannya juga mengunjungi usaha nasabah dalam enam bulan sekali. Akan tetapi masih terdapat kelemahan-kelemahan dalam pengendalian intern tersebut, yaitu kurangnya pemisahan tugas yang baik, dokumen mulai dari proses permohonan sampai dengan pencairan pembiayaan masih banyak yang hanya dibuat rangkap satu, dan kunjungan ke lokasi usaha nasabah yang hanya dilakukan dalam tempo enam bulan sekali. Dengan demikian perlu adanya perbaikan terhadap pengendalian intern ini sehingga kemungkinan terjadinya pembiayaan bermasalah pada kantor yang baru beroperasi selama 3 tahun ini dapat dihindari.

Actions (login required)

View Item