NURLITA BAKRI, 040318411 (2007) INDIKASI MANAJEMEN LABA SEBELUM DAN SETELAH KRISIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-bakrinurli-4488-a9707-t.pdf Download (345kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-bakrinurli-4488-.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini menunjukkan perilaku manajemen laba yang terjadi sekitar krisis. Krisis di Indonesia terjadi pada tahun 1997-1998. Krisis ini menimbulkan keadaan yang sangat memprihatinkan sehingga banyak sekali kinerja perusahaan y mg kurang baik. Diawali dengan terjadinya tertekannya nilai rupiah, kemudian berpengaruh negatif terhadap sektor baik kegiatan konsumsi, produksi, perdagangan, maupun investasi. Depresiasi nilai tukar rupiah berdampak pada meningkatnya beban utang luar negeri, krisis perbankan yaitu meningkatnya suku bunga pinjaman dan, pembatasan terhadap pemberian kredit. Terjadinya depresiasi nilai tukar rupiah juga diikuti dengan terjadinya inflasi yang kemudian diikuti dengan terjadinya pembelian dolar dalam jumlah besar yang mendorong timbulnya aliran d ana keluar negeri Krisis ini memiliki dampak terhadap sektor manufaktur baik pada meningkatnya beban utang luar negeri dan meningkatnya nilai impor sehingga hal ini berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang mengalami kerugian. Banyak perusahaan yang melakukan akuisisi, merger atau bahkan bangkrut. Situasi ini memberikan perhatian khusus untuk meneliti perilaku m anajemen laba yang terjadi di sekitar periode tersebut yaitu tahun 1994-2001. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan indikasi manajemen laba sebelum dan setelah krisis. Perusahaan melakukan manajemen laba dengan menurunkan laba pada periode sebelum dan setelah krisis. Translation: This research shows earnings management behaviour that happened during the crisis. Crisis in Indonesia happened around 1997-1998. This crisis caused ar t apprehensive situation so that were lot a firms performances took down. Started with Rupiah's exchange rates depreciation that was negatively influence toward real sector, whether it's consumption, production, trading, or even in vestment activities. Several impacts has caused by Rupiah's exchange rates depreciation that were the increasing foreign payable expenses, banking crisis which w ere interest rates escalation and limitation in credit incentives. Rupiah's exchange rates depreciation took place at the same time with inflation, and the followed by a big amount dollar's procurement. This incident urged capital flight. Moreover, this crisis has also several impacts in manufacturing sector, w rich were the increasing foreign payable expenses and the increasing of import value so that it would influence to the firm's incoming. Furthermore, that situation Q used financial loss for those firms. Usually followed by acquisition, merger, or el en they got bankrupt. Those kinds of situations give special attention to the writer to observe the earnings management behaviour that happened around 19942001. The result of this re search showed that there are no differences before and after crisis in earnings m management indications. Firm did earning management by reducing earnings before and after crisis.

Actions (login required)

View Item