WINDA TRIMULYATI (2007) ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH DAN ASPEK PERPAJAKAN PADA SELISIH NILAI TUKAR (KURS) ATAS PT. X TULUNGAGUNG. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-trimulyati-5050-a13707-t.pdf Download (327kB) | Preview
Preview	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-trimulyati-5050-a13707.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Nilai tukar sejak diterapkannya sistem nilai tukar mengambang mulai mengalami fluktuasi dan semakin tidak terkendali di saat ditetapkannya sistem nilai tukar mengambang bebas. Dalam sistem baru ini, Bank Indonesia semakin banyak menyerahkan penentuan kurs devisa pada mekanisme pasar dan mengurangi intervensi yang bertujuan untuk mengamankan cadangan devisa. Namun di sisi lain, hal ini berdampak pada produktivitas kerja dan perkembangan perusahaan khususnya yang bergerak di bidang industri skala besar. Dampak yang ditimbulkan selain terjadinya inflasi juga menimbulkan kerugian selisih kurs pada laba rugi perusahaan yang ditimbulkan dari transaksi luar negeri dan investasi yang ditanamkan dengan menggunakan valuta asing. Pendekatan pada penelitian ini adalah studi kasus tanpa variabel penelitian. Jenis datanya adalah data kualitatif dan data kuantitatif, sedangkan sumber datanya adalah data sekunder. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, PT X berupaya melakukan penyesuaian laba rugi terhadap perubahan kurs mata uang yang disesuaikan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan perpajakan di Indonesia. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa tujuan dari analisis nilai tukar pada selisih kurs yang terdapat pada PT X Tulungagung adalah untuk mengetahui faktor-faktor penentu nilai tukar mata uang (rupiah) dan terjadinya selisih nilai tukar rupiah serta perlakuannya ditinjau dari aspek perpajakan yang ada, dampak yang timbul dari perbedaan nilai kurs mata uang rupiah pada awal tahun dan akhir tahun buku dikarenakan kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil akibat inflasi serta penyajian laporan keuangan perusahaan yang disesuaikan dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Dalam hal ini apabila terjadi kerugian akibat selisih kurs, maka kerugian tersebut dapat dibebankan pada akhir tahun sesuai dengan sistem pembukuan yang dianut serta dilakukan dengan taat asas, namun apabila terjadi keuntungan akibat selisih kurs maka dalam Undang-undang no. 17 tahun 2000, keuntungan tersebut merupakan objek pajak penghasilan, namun UU Perpajakan tidak mengenal adanya "kapitalisasi" kerugian atau keuntungan selisih kurs , kecuali kalau ada kebijaksanaan pemerintah di bidang moneter.

Actions (login required)

View Item