SUFIYAH, 059812020
(2003)
AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK METANOL DAUN PUTRI MALU (MIMOSA PUDICA L.) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS ATCC 25923, ESCHERICHIA COLI ATCC 25922, DAN CANDIDA ALBICANS ATCC 66027.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Pemanfaatan tumbuhan sebagai sumber bahan untuk pengobatan masih kurang dan perlu dioptimalkan melalui penelitian ilmiah, sehingga dapat memberikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya (lfansyah dan Zaini, 1992). Penggunaan empiris dan pendekatan kemotaksonomi dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian lebih lanjut.
Putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan salah satu tumbuhan yang belum dimanfaatkan secara optimal dan masih dibiarkan tumbuh liar di tempat-tempat terbuka (Backer and Van Den Brink, 1963). Mimosa pudica L. terbukti secara empiris mampu mengobati penyakit herpes, infeksi saluran pemafasan, infeksi kulit, diare, asma, pembengkakan karena luka, dan insomnia (Eduardo, 1978 ; Jayaweera, 1969). Atas dasar khasiat empiris tersebut, dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji efek antiimikroba Mimosa pudica L., sehingga terbukti kebenaran ilmiahnya.
Penelitian yang pemah dilakukan terhadap tumbuhan ini, antara lain isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dalam daun Mimosa pudica L. (Suciningsih, 1989). Senyawa flavonoid diketahui mempunyai aktivitas sebagai anti fungi dan antibakteri (Harbome, 1982). Selanjutnya dilakukan penelitian pendahuluan uji aktivitas antimikroba infusa herba Mimosa pudica L. terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans (Sufiyah, 2001) dan hasil penelitian menunjukkan adanya aktivitas antimikroba.
Kedua penelitian tersebut di atas mendasari dilakukannya penelitian ini, yaitu pengujian aktivitas antimikroba ekstrak metanol daun Mimosa pudica L. terhadap Staphylococcus aureus A TCC 25923, Escherichia coli A TCC 25922, dan Candida albicans ATCC 66027. Penentuan aktivitas antimikroba dilakukan dengan menentukan Kadar Hambat Minimal (KHM) terhadap ketiga mikroba uji.
Penentuan KHM dilakukan dengan menggunakan metode pengenceran agar (Agar Dilution Method). Larutan uji dibuat dengan cara melarutkan ekstrak metanol daun Mimosa pudica L. dalam campuran pelarut metanol dan DMSO. Konsentrasi akhir campuran pelarut dalam media adalah metanol 2% dan DMSO 2%. Campuran pelarut ini digunakan sebagai kontrol negatif, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol negatif tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan mikroba uji. Media pertumbuhan yang digunakan meliputi Mueller Hinton Agar untuk bakteri dan Sabouraud Dextrose Agar untukjamur. Antibiotik yang digunakan sebagai kontrol positif, meliputi tetrasiklin HC) untuk Staphylococcus aureus, kloramfenikol base untuk Escherichia coli, dan nistatin untuk Candida albicans.
Actions (login required)
|
View Item |