ARIF AHADIYANTO, 059611841
(2002)
FOTOMIKROSKOPI SIBAGAI IDENTIFIKASI AWAL
PEMILIHAN BAHAN PEMBAWA DALAM
PEMBUATAN DISPERSI SOLIDA DENGAN METOD£ PELEBURAN.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Pada beberapa tahun terakhir penelitian dan pengembangan obat -obat inovator mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena terbatasnya dana yang dimiliki. Pengembangan dan penelitian obat baru lebih ditekankan pada perubahan dalam formulasi sehingga didapatkan obat yang lebih aman dan efektif. Beberapa bahan obat mempunyai kelarutan yang kedl, misalnya Nifedipin dan Piroksikam. Oleh karena itu dilakukan upaya untuk meningkatkan laju disolusinya dengan mereduksi ukuran partikel secara dispersi solid a dengan bahan pembawa yang mudah larut air. Kesulitan yang dihadapi dalam pembuatan dispersi solida dengan metode peleburan adalah pemilihan dan penentuan bahan pembawa yang tepat sehingga dapat terbentuk dispersi solida yang baik. Pada tugas akhir ini diteliti pemakaian fotomikroskopisebagai cara alternatif untuk pemilihan bahan pembawa yang tepat dalam pembuatan dispersi solida dengan metode peleburan.
Penelitian dilakukan dengan membandingkan hasil pemenksaan fotomikroskopi dengan peningkatan laju disolusi dispersi solida dan campuran fisis. Bahan pembawa yang digunakan asam sitrat, PEG 6000 dan xilitol.
Sebelum dilakukan pembuatan dispersi solida dan pemenksaan fotomikroskopi, dilakukan pemenksaan secara kualitatif terhadap kedua bahan obat. Pemenksaan kedua bahan obat secara kualitatif menunjukkan bahwa kedua bahan obat terse but memenuhi persyaratan dalam pustaka. Pembuatan dispersi solida metode peleburan melibatkan panas yang cukup tinggi, oleh sebab itu dilakukan pemeriksaan terhadap kedua bahan obat dalam dispersi solida secara KL T. Dan pemenksaan ini diperoleh harga Rf yang sarna antara bahan obat sUbstansi dengan bahan obat dalam dispersi solida. Dengan demikian terlihat bahwa tidak terjadi peruraian bahan obat dalam pembuatan dispersi solida metode peleburan.
Penentuan laju disolusi bahan obat menggunakan alat uji disolusi dengan metode paddle dilakukan terhadap campuran fisis maupun dispersi solida. Kemudian kadar bahan obat terlarut pada setiap interval· waktu ditentukan dengan spektrofotometer UV pada A maksimum masing -masing bahan obat. Dan data yang diperoleh dihitung luas area dibawah kurva (AUG) dan selanjutnya data AUG terse but ditentukan harga T -hitungnya untuk mengetahui apakah ada perbedaan bermakna antara peningkatan laju disolusi dispersi bahan obat-bahan pembawa dengan campuran fisisnya.
Actions (login required)
|
View Item |