WIWIK ANDRIANI, 040337696 (2007) PENGGUNAAN ANGGARAN FLEKSIBEL SEBAGAI SARANA EVALUASI TERHADAP KINERJA DINAS PENGUSAHAAN LISTRIK PT. PELABUHAN INDONESIA III CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2007-andrianiwi-4907-a13007-t.pdf Download (391kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2007-andrianiwi-4907-.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Anggaran Fleksibel adalah anggaran yang disusun dengan menyediakan perkiraan-perkiraan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk setiap tingkat aktivitas dalam rentang tertentu. Umumnya dipilih mulai dari tingkat aktivitas bawah yang dianggarkan sampai dengan tingkat aktivitas atas yang dianggarkan. Bagi perusahaan anggaran jenis ini sangat membantu dalam proses perencanaan dan pengendalian karena dalam anggaran ditunjukkan dengan jelas berapa biaya yang seharusnya dikeluarkan. Kelebihan yang lain dari anggaran fleksibel adalah dapat digunakan untuk menilai kinerja dari unit-unit kerja yang ada dalam suatu organisasi. Kinerja dinilai dengan memperhatikan selisih atau penyimpangan yang terjadi antara jumlah yang dianggarkan dengan yang sesungguhnya terjadi pada tingkat aktivitas aktual/sesungguhnya. Selisih yang cukup besar menunjukkan bahwa telah terjadi penyimpangan terhadap kinerja unit organisasi, dan perlu segera dilakukan tindakan-tindakan perbaikan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kegunaan/kelebihan yang dimiliki oleh anggaran fleksibel dalam mengevaluasi kinerja Dinas Pengusahaan Listrik yang merupakan salah satu unit kerja yang ada di PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Perak Surabaya. Penelitian ini diarahkan terlebih dahulu kepada penyusunan kembali laporan pengendalian Dinas Pengusahaan Listrik yang masih bersifat statis menjadi laporan pengendalian yang berbasis pada konsep penganggaran fleksibel, yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis selisih untuk menilai kinerja Dinas Pengusahaan Listrik. Hasil penelitian menunjukkan, berdasarkan laporan kinerja yang disusun dengan konsep penganggaran fleksibel diperoleh informasi bahwa hampir seluruh mata anggaran yang dimiliki Dinas Pengusahaan Listrik menunjukkan selisih pengeluaran yang tidak menguntungkan (unfavorable). Selisih terbesar yang tidak menguntungkan terjadi pada biaya pemeliharaan instalasi listrik yang mencapai Rp 105.739.038,- dan biaya bahan bakar senilai Rp 38.637.775,- . Selisih tersebut lebih disebabkan karena penggunaan sumber daya yang tidak efisien dan adanya kenaikan harga akibat naiknya harga BBM Translation: Flexible Budgeting is a budget which is set by providing estimations about count of cost derived from every activity in some range. Generally it is choosen from lower activity level being budgeted to the higher activity level being budgeted. To the corporation, this type of budgeting is very facilitating in planning and controlling process because in the budgeting it is clearly shown some cost which must be derived. Another benefit from flexible budgeting is it can be used to evaluate performance of work units in some organization. Performance is evaluated according to the discrepancy or deviation between the value being budgeted and the real value in the real/actual activity level. Higher discrepancy is showing that deviation has existed on performance of organization unit, and it need to be fixed. The author of this thesis proposes to identify the use/advantage on the flexible budgeting in evaluating performance of Dinas Pengusahaan Listrik which is one of work unit in PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Perak Surabaya. This research is previously directed to restructuring the controlling report of Dinas Pengusahaan Listrik which is static in nature to be controlling report based on concept of flexible budgeting, which then continued by analyzing the discrepancy to value performance of Dinas Pengusahaan Listrik. Result of the research showed that, according to performance report which is set by flexible budgeting concept, almost overall budgeting in Dinas Pengusahaan Listrik had unfavorable expense discrepancy. The greatest unfavorable discrepancy found in cost of maintenance of electrical instalation reaching Rp. 105.739.038,- and cost of fuel reacing rp. 38.637.775,-. The discrepancy is caused by inefficient use of resource and increased price due to increased fuel price.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 A.130/07 And p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | COST CONTROL; BUDGET | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD6977-7080 Cost and standard of living H Social Sciences > HJ Public Finance > HJ9-9940 Public finance > HJ2005-2216 Income and expenditure. Budget |
||||||
Divisions: | 04. Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Luluk Lusiana | ||||||
Date Deposited: | 18 Jun 2007 12:00 | ||||||
Last Modified: | 11 Jun 2017 17:45 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/5003 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |