MUHAMMAD SYAFIQ, 119710211
(2004)
POLITIK IDENTITAS MAHASISWA ISLAM FUNDAMENTALIS (Studi Kualitatif Aktivis Dakwah Kampus Universitas Airlangga Surabaya).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap politik identitas aktivis dakwah kampus. Politik identitas yang dimaksud adalah strategi yang ditempuh para aktivis dakwah kampus untuk menegaskar identitasnya sebagai seorang muslim di tengah-tengah masyarakat luas (mainstreem)
PeneJitian ini menggunakan pendekatan kulalitatif dcngan metode analisis wacana. Fokus penelitian ini mcliruti tiga asrek utama, yaitu lokasi perjuangan, komunitas perlawanan, dan ruang politik. Lokasi perjuangan adalah landasan yang dipilih para aktivis dakwah kampus untuk menegaskari identitasnya sebagai seorang muslim. Komunitas perlawanan merupakan komunitas bersama yang menjadi basis perlawanan para aktivis dakwah untuk menghadapi dominasi masyarakat luas dan mengajukan nilai-nilai yang mercka yakini. Ruang politik adalah jangkauan perjuangan, isu-isu, dan strategi yang dimunculkan aktivis dakwah kampus untuk mencapai ideal yang dicita-citakan. Subjek penelitian ditentukan secara purposif dengan mempertimbangkan lama keterlibatan dan peran yang dimainkan dalam gerakan dakwah kampus.
Data yang diperoleh dianalisis meJalui analisis wacana yang dikembangkan oleh Potter dan Wetherell (1987) yang disebur repertoar interpretatif (interpretative repertoire). Secara umum anaJisis ini dilakukan melalui dua tahap. Pertama, mencari pola wacana dari data. Pola ini mcliputi variabilitas dan konsistensi. Variabilitas mencakup semua perbedaan dalam bentuk maupun isi dari data, sedangkan konsistensi meliputi pengidentifikasian karakteristik yang dimiliki keseluruhan data. Tahap kedua, menunjukkan fungsi dan efek dari bentuk maupun karakteristik dari wacana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa landasan identitas yang digunakan para aktivis dakwah untuk menegaskan kemusJimannya adalah Islam sebagai ideologi gerakan atau harakah. Islam sebagai ideologi dipandang sebagai sistem keyakinan yang dapat menjelaskan dunia, memberi solusi altematif, dan menciptakan solidaritas sosial. Sebagai suatu komunitas, para aktivis dakwah menegaskan identitasnya melalui stratelgi pemisahan yang terjadi sccara simbolik dan kognitif Pada tingkat simbolis tampak dad cam berpakaian dan penampilan fisik lain. Sedangkan pada tingkat kognitif dapat diketahui dari pola pemikirannya yang berbeda yang pada tingkat praksis tampak dari implikasinya pada perilaku seharihari seperti tidak berjabatan tangan dengan lawan jenis atau tidak berpacaran. Misi dari semua aktivis gerakan dakwah kampus adalah terbentuknya khilafah atau negara Islam. Misi ini dicapai melaJui cara persuasi dengan mengopinikan keunggulan Islam dalam memberi solusi ulltuk mengr-tasi permasalahan akut yang diderita umat Islam di tingkat nasional maupun internasional.
Actions (login required)
|
View Item |