RASTINA NURHIDAYANI, 040117118
(2005)
PENERAPAN ENTERPRISE THEORY DENGAN MENGGUNAKAN LAPORAN NILAI TAMBAH SEBAGAI PELENGKAP PENILAIAN KINERJA PADA BUMN
(PADA KASUS DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. DAN PT. ANEKA TAMBANG (PERSERO) Thk.).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Pada umumnya, perusahaan -perusahaan di Indonesia menggunakan sudut pandang akuntansi yang didasarkan atas entity theory, sehingga penilaian kinerja yang dilakukan mengacu pada laporan keuangan konvensional. Hal ini menyebabkan keberhasilan suatu perusahaan hanya akan diukur dari besarnya tingkat laba yang dihasilkan.
Selain entity theory, juga terdapat enterprise theory. Dalam enterprise theory, perusahaan dipandang sebagai sebuah lembaga sosial yang beroperasi untuk kepentingan banyak kelompok (pemegang saham, kreditur, pegawai, pemerintah dan masyarakat). Teori ini sangat tepat apabila diterapkan pada perusahaan besar yang memiJiki kewajiban untuk mempertimbangkan dampak dari aktivitasnya pada berbagai macam kelompok dan masyarakat secara keseluruhan. Berdasarkan hal tersebut, maka jenis badan usaha yang paling sesuai untuk menerapkan enterprise theoryadalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk dan PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk sebagai subyek penelitian, selama ini menggunakan entity theory. Jam, wltuk mencerminkan kinerja kedua perusahaan tersebut agar sesuai dengan misinya sebagai sebuah BUMN, yaitu misi bisnis dan misi non bisnis, maka seharusnya diterapkan enterprise theory dengan menggunakan laporan nilai tambah yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar penilaian kinerja. Untuk mengetahui dampak penerapan teori tersebut terhadap penilaian kinerja perusahaan, maka digunakan pendekatan kualitatif deskriptif
Penelitian yang dilakukan pada kedua perusahaan menunjukkan bahwa penciptaan nilai tambah pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk adalah sebesar Rp. 972.414.778.000,00 (tahun 2001) dan Rp. 868.610.452.000,00 (tahun 2002), sedangkan pada PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk adalah sebesar Rp. 774.418.790.000,00 (tahun 2001) dan Rp. 583.974.013.000,00 (tabun 2002).
Proporsi distribusi nilai tambah terbesar pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk adalah kepada kreditur, sedangkan pada PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk adalah kepada tenaga ketja dan proporsi distribusi nilai tambah terkecil pada kedua perusahaan adalah kepada masyarakat. Pembagian distribusi nilai tambah ini didasarkan atas kontribusi masing -masing stakeholder terhadap proses penciptaan nilai tambah perusahaan.
Selain menggunakan entity theory. maka sebaiknya kedua perusahaan juga menerapkan enterprise theory yang diwujudkan dalam laporan nilai tambah sebagai pelengkap laporan keuangan konvensional. Hal ini diharapkan dapat melengkapi dan menyempurnakan penilaian kinerja PT. Semen Gresik (Persero) Tbk dan PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk sebagai BUMN.
Actions (login required)
|
View Item |