HUBUNGAN ANTARA TITER ANTIBODI ANTI RITUXIMAB (R) DENGAN RESPON TERAPI PADA PASIEN LIMFOMA NON HODGKIN YANG MENDAPATKAN R-CHOP

ROETHMIA YANIARI, NIM010900193 (2016) HUBUNGAN ANTARA TITER ANTIBODI ANTI RITUXIMAB (R) DENGAN RESPON TERAPI PADA PASIEN LIMFOMA NON HODGKIN YANG MENDAPATKAN R-CHOP. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (536kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
FULLTEXT PENELITIAN ROETHMIA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar belakang: Rituximab (R) disetujui sebagai kombinasi kemoterapi (RCHOP) karena lebih efektif dalam pengobatan LNH. Namun pasien seringkali menghasilkan respon imun humoral yang menurunkan efikasi terapi antibodi akibat pembersihan antibodi secara prematur, sehingga membatasi efektivitas respon anti tumor. Di Indonesia belum pernah diteliti hubungan antara kadar antibodi anti rituximab dengan respon terapi pada pasien tersebut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untukmenentukan hubungan antara kadar antibodi anti rituximabdengan respon terapi pasien LNH yang mendapatkan RCHOP. Metode:Penelitian ini merupakancross sectional observasional analitik pada pasien LNH di Divisi Hematologi Onkologi Medik RSUDDr. Soetomo Surabaya. Dilakukan pemeriksaan ELISA titer antibodi anti rituximabpada sampel serum dan evaluasi respon terapi sesuai kategori definisi kriteria respon untuk uji klinis (complete response, partial response, stable disease atau progressive disease), uji beda pada titer antibodi anti rituximab pada berbagai respon terapi dengan metode Kruskal-Wallis dan uji hipotesis untuk menentukan hubungan antara titer antibodi anti rituximab dengan respon terapi dengan metode korelasi Spearman. Hasil: Dari 54 subjek didapatkan 64,8% laki-laki, rerata usia pasien 49,167 ± 12,075 tahun, stadium III terbanyak (61,6%). Median titer antibodi anti rituximab 21,55 (9,24 – 197,17) pg/mL. Kelompok respon terapi terbanyak progressive disease(46,3%). Analisis perbandingan titer antibodi anti rituximab pada masingmasing kelompok respon terapi tidak bermakna (p-value=0,08). Hasil uji korelasi bermakna (p-value=0,04; rSpearman=-0,27). Kesimpulan: Terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi titer antibodi anti rituximabakan semakin rendah respon terapinya, meskipun kontribusinya dalam menentukan respon terapi lemah. Masih diperlukan penelitian lanjutan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang ikut berperan dalam menentukan respon terapi.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK-2 PPDS IPD.22/16 Yan h
Uncontrolled Keywords: Limfoma non hodgkin, antibodi anti rituximab, respon terapi
Subjects: R Medicine
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Penyakit Dalam
Creators:
CreatorsNIM
ROETHMIA YANIARI, NIM010900193NIM010900193
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAMI ASHARIATI, PROF.,DR.,SpPD.,KHOMUNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id
Date Deposited: 09 Jan 2017 17:32
Last Modified: 09 Jan 2017 17:32
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/50761
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item