SAIFUL BACHRI SLAMET, 079113344
(1998)
PERENCANAAN TATA RUANG KOTA (Studi Deskriptif tentang Pelaksanaan Rencana Detail Tata Ruang Kota Kawasan Surabaya Barat serta Koordinasi antara Lembaga yang Terkait di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Perkembangan wilayah perkotaan yang cukup pesat pada akhirnya membutuhkan perencanaan yang benar-benar kompleks dan jelas oleh Para Pembuat Perencana. Akan tetapi dalam pelaksanaanya perencanaan kota yang telah dibuat tidak dilaksanakan secara konsisten dan mempunyai kecenderungan untuk mengalami perubahan seiring dengan kebutuhan dan kepentingan dari Pemerintah Daerah. Mengingat pentingnya peranan dari Pemerintah Daerah sebagai pembuat kebijakan tata ruang kota sehingga pelaksanaanya memerlukan koordinasi dari lembaga-Iembaga yang terkait dengan perencanaan tata ruang kota.
nariJfenomena tersebut mendasari permasalahan yang diteliti yaitu bagaimana perencanaan dan pelaksanaan Rencana tata ruang kota dalam hal ini yaitu rencana detail tata ruang kota di kawasan Surabaya Barat dengan variabel-variabe yang mempengaruhinya dan koordinasi antar lembaga terkait dalam perencanaan dan pelaksanaan Rencana Detail Tata Ruang Kota tersebut.
Untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan terebut, digunakan suatu kerangka pemikiran dengan berlandaskan teori Ekonomi Politik, Perencanaan Tata Ruang Kota, Koordinasi Antar Lembaga, dan Pelaksanaan Kebijaksanaan Tata RuangKota.
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan proses pelaksanaan perencanaan dan pelaksanaan tata ruang kota dan koordinasi antar lembaga didalamnya, dengan pengambilan sampel secara purposive yang berpedoman pada gUide interview untuk dianalisa dengan analisa kualitatif dan teknik validasi data berupa : ketekunan, perpanjangan, keikutsertaan dan triangulasi, sehingga data yang disajikan dapat dipertanggung jawabkan
HasH dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Rencana Detail Tata Ruang Kota di kawasan Surabaya Barat menunjukkan realisasinya tidaklah konsisten dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya, ditunjukkan dengan adanya perubahan dari kawasan hijau terbuka, menjadi kawasan permukiman, industri dan kegiatan-kegiatan lain. Sedangkan dalam pelaksanaan koodrinasi antar terkait menunjukkan kejelasan baik dalam aturan dan pelaksanaanya. Sementara itu untuk variabel-variabel yang berpengaruh yaitu variabel kepentingannya dipengaruhi menunjukkan yaitu kepentingan Pemerintah Daerah Tingkat II, Kepentingan Pihak Swasta dan Masyarakat. Pada variabel sikap pelaksana menunJukkan semua kepentingan instansi terkait dalam perencanaan sudah sesuai dan sejalan dengan tujuan maupun tugas yang dibebankan. Untuk variabel sumber daya sudah menunjukkan kuantitas dan kualitas yang memadai.
Actions (login required)
|
View Item |