LIONITA CHRISTYANI W., 040419228 (2009) ANALISIS ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) UNTUK MENGUKUR KINERJA PT. SUPARMA Tbk SEBELUM DAN SESUDAH KUASI REORGANISASI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-lionitachr-8537-abstract-8.pdf Download (349kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-lionitachr-8289-.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 memberikan dampak yang buruk bagi perekonomian Indonesia. Kondisi tersebut menyebabkan perusahaan mengalami kerugian kumulatif selama beberapa tahun atau kerugian yang sangat besar pada suatu periode tertentu sehingga saldo laba ditahan menjadi defisit. Akibatnya, tidak ada dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dan perusahaan sulit untuk beroperasi secara normal. Kuasi reorganisasi menjadi salah satu solusi yang dapat diambil untuk menyelamatkan perusahaan yang terbebani defisit laba ditahan yang material, asalkan perusahaan memiliki prospek usaha yang baik. Penelitian ini dilakukan pada PT. Suparma Tbk yang merupakan satu-satunya perusahaan go public di Surabaya yang baru-baru ini melakukan kuasi reorganisasi. Bidang usaha kertas yang merupakan bidang usaha utama yang dijalankan oleh PT. Suparma Tbk termasuk salah satu dari bidang usaha yang mengalami pukulan berat sebagai akibat dari krisis ekonomi yang berkepanjangan yang berakibat pada pendapatan Dalam hat ini, digunakan konsep EVA sebagai salah satu alat ukur alternatif untuk mengukur kinerja perusahaan sesudah kuasi reorganisasi tersebut karena EVA merupakan slat ukur kinerja yang efektif dengan memperhitungkan biaya modal dan tidak memerukan alat ukur pembanding, berbeda dengan analisis rasio keuangan lainnya. EVA diperoleh dari laba operasi bersih setelah pajak dikurangi biaya modal. Kerugian yang dialami oleh perusahaan selama ini lebih dikarenakan oleh adanya faktor eksternal, yaitu melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dan bukan dikarenakan kerugian operasional. Berdasarkan hasil analisis pengukuran kinerja dengan menggunakan EVA pada PT. Suparma, diketahui bahwa kegiatan operasional perusahaan telah dilaksanakan dengan efisien. Hal tersebut tampak pada laba usaha yang terus mengalami peningkatan dari tahun 2002 sampai tahun 2006. Peningkatan laba usaha tersebut disebabkan oleh usaha-usaha perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif dan komparatif di tengah persaingan bisnis dunia yang semakin ketat. Pada tahun 2002, 2004, 2005, dan 2006 EVA bernilai negatif menunjukkan bahwa kinerja PT. Suparma kurang bagus karena tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Pada tahun 2003, perusahaan mampu menciptakan nilai tambah (wealth) bagi pemegang sahamnya. Kuasi reorganisasi tidak dapat meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi hanya merupakan upaya perusahaan untuk menampilkan kondisi finansial yang sehat dan menghindarkan pandangan negatif dari investor dan kreditor. Investor tidak boieh terlena melihat angka penjualan dan laba usaha yang naik raja karena belum tentu kinerja perusahaan secara keseluruhan bagus apabila diukur dengan menggunakan EVA. Perusahaan juga jangan cepat puas dengan operasionalnya yang sudah efisien karena sebenarnya kinerja perusahaan secara keseluruhan tidak memberikan nilai tambah, terbukti dengan ketidakmampuan perusahaan untuk menutup biaya modalnya yang tinggi. Perusahaan akan memiliki nilai tambah bila mampu untuk lebih mengefisiensikan kembali operasionalnya sehingga mampu menutup biaya modalnya yang tinggi, di samping mengelola modalnya dengan baik.

Actions (login required)

View Item