NURUL UMMAH FAPRILIA, 040731048 (2013) SIMULASI PENERAPAN SAK ETAP SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA (STUDI KASUS PADA AKLI DPC SURABAYA). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRAK) download.php_id=gdlhub-gdl-s1-2013-faprilianu-24506&no=6 Download (1kB)
	Text (FULL TEXT) KKB KK-2 A.103-13 Fap s.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan SAK ETAP yang disusun oleh IAI sebagai standar akuntansi yang mempermudah entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan sehingga tidak perlu menggunakan PSAK – IFRS based yang dirasa terlalu kompleks dan rumit untuk entitas bisnis menengah maupun entitas nirlaba. Penelitian ini menggunakan studi kasus sebagai metode penelitian dengan AKLI DPC Surabaya sebagai objek penelitian. Informasi yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berbagai sumber, antara lain: (a) staf organisasi; (b) beberapa ahli dan literatur yang kompeten dalam bidang akuntansi untuk entitas nirlaba. Perspektif para ahli mengatakan bahwa, IFRS tidak mengatur secara khusus akuntansi untuk entitas nirlaba, sehingga PSAK Nomor 45 dihadirkan untuk mengatur masalah penyajian laporan keuangan untuk entitas nirlaba. Entitas nirlaba yang tidak mempunyai akuntabilitas publik yang signifikan dapat menggunakan SAK ETAP. DSAK IAI berencana untuk membuat SAK Nirlaba di masa yang akan datang sebagaimana SAK ETAP yang mengatur seluruh aspek akuntansi yang meliputi pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan termasuk penyajian laporan keuangan. Tujuan dari simulasi penerapan SAK ETAP sebagai dasar penyusunan adalah untuk menyajikan laporan keuangan yang lebih informatif dan sesuai dengan standar akuntansi terbaru yang berlaku di Indonesia. Kesimpulan dari analisis di atas adalah : simulasi penerapan SAK ETAP yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2011 dapat membantu AKLI DPC Surabaya untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai standar akuntansi terbaru yang belaku umum.

Actions (login required)

View Item