YULIFA PUSPITASARI, 040610689 (2013) DAMPAK PENERAPAN PSAK NO 109 TENTANG AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH TERHADAP PENGUNGKAPAN WAJIB DAN SUKARELA (STUDI KOMPARASI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL DAN YAYASAN YATIM MANDIRI). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRAK) download.php_id=gdlhub-gdl-s1-2013-puspitasar-24511&no=6 Download (1kB)
	Text (FULL TEXT) KKB KK-2 A.107-13 Pus d.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan dan dampak PSAK no.109 tentang akuntansi zakat dan infak/sedekah atas implementasi pengungkapan pada Lembaga Amil Zakat (LAZ). Penelitian ini menggunakan studi kasus sebagai metode penelitiannya dan studi komparatif antara Badan Amil Zakat (BAZNAS) dan Yayasan Yatim Mandiri sebagai objek penelitian. Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (a) staf BAZNAS dan Yatim Mandiri; (b) beberapa ahli yang kompeten dalam akuntansi syariah khusunya zakat. Pada April tahun 2010, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menerbitkan PSAK No. 109 untuk mengakomodasi kebutuhan dan transaksi LAZ. Setelah PSAK No. 109 dipublikasi hingga sekarang, LAZ belum menerapkan secara menyeluruh PSAK No.109, hal ini terlihat dalam pengungkapan wajib yang belum diterapkan secara penuh. Jika pengungkapan wajib saja kurang dipatuhi atau dilaksanakan dengan baik apalagi pengungkapan sukarela. Semua ini akan berdampak pada keputusan muzzaki dalam kepercayaanya untuk memberikan zakat atau sumbangannya. Kesimpulannya adalah masih banyak pengungkapan yang kurang sesuai dengan PSAK No. 109. Serta masih banyaknya materi tentang wakaf yang belum diakomodir oleh PSAK No.109, yang akhirnya berdampak pada pengungkapan LAZ. Keberadaan dana nonhalal yang bertentangan dengan syariah juga harus dihilangkan. Selain itu ternyata belum adanya peraturan yang mengatur mengenai besaran hak amil atas dana infak/sedekah.

Actions (login required)

View Item