EGO DARMAWAN, 079815832
(2003)
PERAN GOLONGAN KARYA DAN PEROLEHAN SURA DI JAWA TIMUR PADA PEMILU 1971.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Kelahiran Sekber Golkar dimulai dari perwakilan-perwakilan golongan profesi dalam badan negara pada masa pemerintahan Soekarno. Kemudian pada 1964 dengan dimotori oleh SOKSI, MKGR dan KOSGORO membentuk Sekber Golkar. Hari inilah yang dikenal sebagai kelahiran Sekber Golkar. Peristiwa September 1965 membuat posisi politik Soeharto naik dan menjadi Presiden Republik Indonesia.
Tulisan ini herusaha menuliskan bagaimana sejarah terhentuknya Sekber Golkar sampai menjadi Golkar terutama di tingkat nasional dan kondisi-kondisi perpolitikan di Indonesia yang mendukung perkembangan organisasi ini hingga dapat memperoleh suara mayoritas pada pemilu 1971. Lebih lanjut tulisan ini berusaha menuliskan Golkar pada pemilu 1971 di wilayah propinsi Jawa Timur. Kondisi Jawa Timur yang terkenal sebagai basisi dari Isalam tradisional namum perolehan suara Golkar di Wilayah Jawa Timur mencapai lebih dari 50% dari keseluruhan jumalah suara.
Studi ini menggunakan pendekatan ilmu sejarah, dengan mengungkapkan yang tertulis pada majalah, arsip ataupun wawancara dari sumber, dokumen, pustaka dan Internet serta menggunakan bantuan dari ilmu politik dan sosiologi terutama tentang pengertian dari hal-hal terkait.
Kesimpulan dalam studi ini adalah Sekher Golkar yang terdiri dari berbagai macam organisasi profesi kurang memiliki kesatuan. Hal ini disebabkan karena Sekher Golkar sebenarnya kurang memiliki kesatuan dan perekat yang kuat diantara organisasi-organisasi profesi tersebut. Sekber Golkar juga tidak mempunyai komunikasi politik kepada "grass root level ofthe people" (golongan rakyat bawah). Sejak awal berdirinya Sekher Goikar sangat didukung oleh para perwira ABR!. Pada pemilu 1971 penyederhanaan organisasi dikumpulkan dalam tujuh kino (Kelompok Induk Organisasi) yang enam dari tujuh ketua kino adalah militer. Sekher Goikar berusaha merekrut kekuatan birokrasi yang sangat kuat di Jawa Timur untuk mendukung kemenangannya pada pemilu 1971. Dengan menerbitkan pernyataan monoIoyaiitas dan mengadakan kampanye pada ide-ide tentang perbaikan pembangunan dan perbaikan ekonomi serta mengungkapkan kesalahan partai politik di masa laiu karena Sekher Golkar adalah bukan partai politik melainkan golongan yang membangun dan sebaiknya para pemilih yang tidak terikat partai saatnya untuk "ikut zaman" dengan memilih Sekber Goikar. Strategi yang digunakan Sekher Golkar adalah strategi dari pemerintah dan ABRI untuk melemahkan partai-partai yang menjadi kontestan pemilu 1971.
Actions (login required)
|
View Item |