YUNITA SIBORU OLO MANGIHUT HUTABARAT
(2003)
PENERAPAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN KREDIT DALAM UPAYA UNTUK MENCEGAH TERJADINYA KEGAGALAN KREDIT (STUDI KASUS PADA BANK "X" UNIT KERJA SURABAYA).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Pada perkembangan perekonomian yang mengalami ketidakpastian saat ini, banyak pelaku-pelaku usaha yang bernsaha menahan diri dan terus memantau perkembangan keadaan perekonomian Indonesia saat ini. Tetapi, ada juga pelakupelaku usaha yang tetap berani mengambil resiko dengan tetap menjalankan usahanya baik dengan modal sendiri maupun dengan tambahan modal dari pihak lain. Perbankan Indonesia sebagai perantara masyarakat dalam menyimpan dana dan menyalurkan kembali dana tersebut, tetap berusaha untuk tetap dapat menyediakan dana bagi masyarakat melalui kredit yang disalurkannya. Dalam penyalurannya, pihak bank harus melakukannya secara hati-hati (prudent), sesuai dengan prinsip bank. Dalam melaksanakan prinsip kehati-hatian ini, bank sebaiknya memiliki struktur pengendalian intern yang baik dan menerapkannya sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan kredit dapat diperkeciL Struktur pengendalian intern ini harus dilaksanakan secara konsisten dan penuh tanggung jawab oleh sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tanpa ada pengecualian. Dengan memiliki struktur pengendalian intern yang baik: diharapkan bank dapat menyalurkan dananya berupa kredit ke tengah-tengah masyarakat dengan tingkat keyakinan yang besar bahwa dana tersebut akan dapat dikembalikan oleh debitur, baik pokok maupun bunganya, sehingga bank dapat memperoleh keuntungan dan tingkat kesehatan bank dapat dipertahankan.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan studi kasus pada bank "X" unit kerja Surabaya. Data-data diperoleh dari bank "X" berupa data pinjaman, tunggakan yang terjadi dan data pendukung lainnya serta observasi dan wawancara.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan struktur pengendalian intern yang baik akan mampu mencegah terjadinya kegagalan kredit pada pihak bank. Adanya kegagalan kredit yang dialami oleh pihak bank "X" terjadinya karena tidak dilaksanakannya pedoman pelaksanaan kredit yang sehat oleh pihak-pihak yang berkaitan dengan proses kredit dan lemahnya pengawasan. Hal ini harns diatasi dengan melakukan pendidikan dan pelatihan pada sumber daya manusia yang ada agar lebih mampu melaksanakan pedoman pelaksanaan kredit dan menjalankan struktur pengendalian intern kredit secara tepat, konsisten, dan disiplin.
Actions (login required)
|
View Item |