DEVIE ANGGRAENI SETYOWATI, 079916007
(2004)
ETIKA PENANGANAN FEATURE KRIMINAL TELEVISI (Studi Deskriptif tentang Kelayakan Penanganan dan Penerapan Kode Etik Wartawan Indonesia pada Tayangan "Derap Bukum" SCTV dan"Jejak Kasus" Indosiar Periode Desember 2003-Januari 2004).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
ABSTRAK
Tayangan kriminal kian hari semakin marak ditayangkan diberbagai stasiun televisi, bahkan bentuk sajiannya juga semakin beragam. Perdebatan yang dilontarkan ban yak pihak tentang sajian kekerasan tayangan kriminal tersebut bukannya makin surut, melainkan justru bertambah panjang. Perdebatan tersebut terkait dengan ekses yang ditimbulkan kepada masyarakat dengan semakin vulgarnya tayangan kriminal dalam menyajikan berbagai hal. Kekhawatiran akan munculnya dampak negatif tayangan tersebut semakin bertambah tatkala hasil survey menyatakan bahwa tayangan-tayangan kriminal di televisi memiliki rating yang cukup tinggi dibanding program tayangan jenis lain.
Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian ini ingin mengetahui bagaimana kelayakan penayangan tayangan kriminal serta penerapan tayangan kriminal pada standar moral Kode Etik Wartawan Indonesia. Penelitian akan dilakukan pada tayangan berformat feature yakni "Derap Hukum" SCTV dan "Jejak Kasus" Indosiar karena rating kedua tayangan yang tinggi dibanding tayangan kriminallain. Selain itu, feature adalah bentuk penyajian berita dengan format yang lebih mendalam dalam mengungkap satu kasus sehingga ketika melihat tayangan tersebut khalayak akan lebih fokus pada satu kasus, dengan begitu bentuk kontrol pada tayangan jenis ini dinilai akan semakin penting. Data yang didapat pada tayanganjenisfeaturejuga akan lebih lengkap danjelas.
Penelitian ini akan didasarkan pada beberapa konsep dalam ilmu komunikasi seperti televisi sebagai media massa elektronik, feature kriminal di televisi, idealisme pers Indonesia, etika jurnalistik serta Kode Etik Wartawan Indonesia sebagai bentuk penjabaran tanggung jawab sosial pers. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis isi. Unit analisis dalam penelitian ini adalah item tayangan feature Derap Hukum dan Jejak Kasus. Populasi penelitian ditetapkan selama dua bulan yakni Desember 2003 -Januari 2004, sehingga dengan teknik total sampling maka sampel penelitian ada sebanyak 45 tayangan. Alasan pemilihan periode waktu tersebut didasarkan pada tingkat aktualitas berita serta pertimbangan kalau pada bulan-bulan tersebut tingkat kriminalitas yang terjadi dimasyarakat mengalami peningkatan, mengingat pada bulan tersebut bersamaan dengan momentum hari raya umat Islam, hari raya umat Kristen serta momentum tahun baru.
Kategorisasi yang ditentukan adalah ketepatan (keakuratan), obyektifitas, keseimbangan dan keadilan, singkat dan jelas, asas praduga tak bersalah, penyebutan identitas korban kejahatan susila, penyajian feature yang tidak bersifat dusta dan fitnah serta tidak menggambarkan kesadisan dan keeabulan. Uji keterhandalan terlebih dahulu telah dilakukan karena kategorisasi yang digunakan peneliti belum mempunyai standarisasi yang reliable.
Hasil penelitian memaparkan bahwa nilai kelayakan Derap Hukum dilihat dari segi kualitas berita lebih besar dibanding Jejak Kasus. Feature Derap Hukum juga lebih mampu menerapkan pasal 3 dan 4 Kode Etik Wartawan Indonesia tentang tara eara pemberitaan dibanding Jejak Kasus
Actions (login required)
|
View Item |