SARI WIJAYANTI
(2004)
STRATEGI PERENCANAAN IS0 9000
(STUDI DESKRIPTIF PIRENCANAAN ISO 1000 DALAM UPAYA MENINGKATKAM
PELAYANAN PT. PORTEK INDONESIA SEBAGAI UPAYA P£NINGKATAN
DAYA DUKUNG KEPARIWISATAAN INDONESIA,.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
ABSTRAK
Seiring dengan era globalisasi ini Portek juga dituntut untuk memberikan layanan yang berstandar Internasional. karena perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa yang meliputi lingkup tidak hanya regional tetapi juga intemasional. Sehingga manajemen mutu harus dikembangkan agar perusahaan PT. Portek Indonesia ini dapat tetap menunjukkan eksistensinya di dunia usaha. Berangkat dari uraian ini penulisan Iaporan akhir ini mengangkat suatu terna pemasyarakat ISO 9000 pada perusahaan yang bergerak dalam industri jasa yaitu pada perusahaan PT. Portek Indonesia.
Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui gambaran yang je!as tentang strategi perusahaan dalam pemasyarakat stadard mutu ISO 9000 dalam meningkatkan pelayanan di Portek Indonesia sebagai upaya daya dukung kepariwisataan Indonesia.
Dari penyajian dan analisis data disimpulkan sebagai berikut Pemasyarakatan pelaksanaan ISO 9000 di PT. Portek Indonesia dengan melakukan upaya-upaya sebagai berikut (1) Pengenalan ISO 9000. (2) Bentuk sistem manajemen dan pengembangannya. (3) Internal audit, dan (4) Eksternal audit
Untuk itu ada delapan aspek yang diperhatikan PT. Portek Indonesia dalam pelaksanaan ISO 9000 sebagai berikut : (a) Kepemimpinan (ketua yang proaktif), (b) Komitrnen seluruh anggota tim, (c) Terlatih dalam teknik pemecahan masalah • (d) Rapat-rapat atau pertemuan-pertemuan yang terencana, (e) Kegiatan tim diakui sebagai kegiatan resmi perusahaan, (f) Adanya pengakuan dan penghargaan dari manajemen, (g) Kegiatan-kegiatan tim dapat diIihat oleh pemimpin, (b) Anggota tim dapat menikmati keberadaannya dalam tim.
Kornitmen anggota perusahaan dalarn pelaksanaan ISO 9000 ini adalah sebagai upaya manajemen PT. Portek Indonesia melalui berbagai kegiatan penunjang sebagai berikut : (1) Menentukan! tujuan yangjelas, spesifik, dan disetujui bersama dan adanya kesatuan bahasa antar anggota. (2) Terbuka dengan saling memberikan infomasi yang benar dan saling mengingatkan. (3) Saling mendukung dan percaya.
(4) Ketjasama dan konflik yang positif., (5) Kelengkapan sarana kerja (6) PenirYauan secara teraturlberkaIa. (7) Kecakapan yang diperlukan, disiplin, dan pengembangan individu. (8) Hubungan internal yang baik. (9) Keterlibatan seluruh anggota, dari segi waktu, perhatian pengeraban tenaganya. (10) Kejelasan pengarahan yang diberikan oleh pimpinan organisasi induknya.
Actions (login required)
|
View Item |