CAHYO PRIHATMIKO, 060012751
(2005)
PENGARUH JARAK PENYINARAN ULTRA VIOLET C (UV-C)
PANJANG GELOMBANG 154 nm TERHADAP MOTILITAS,
VlABILITAS DAN ABNORMALITAS SPERMATOZOA SAPI PERAH.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhjarak penyinaran ultra violet C (UV -C) panjang gelombang 254 nm terhadap motilitas, viabilitas, abnormalitas spermatozoa sapi perah jenis Friesian Holstein (FH).
Bahan utama penelitian berupa semen segar sapi perah yang diperoleh dari Taman Ternak Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga. Media pengencer yang digunakan adalah PBS (phosphate Bu.ffor Saline) Dulbeeeos dengan perbandingan volume 1:1 terhadap semen segar sapi perah. Sampel dibagi menjadi empat kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol (PO) tanpa penyinaran UV, kelompok perlakuan I (P 1) dengan jarak penyinaran 25 em, kelompok perlakuan II (P2) dengan jarak penyinaran 20 em, dan kelompok perlakuan III (P3) dengan jarak penyinaran 15 em. Penyinaran UV tersebut dilakukan masing-masing selama lima menit. Pemeriksaan motilitas spermatozoa di lakukan secara natif, sedangkan penghitungan viabilitas (persentase spermatozoa hidup) dan abnormalitas spermatozoa dilakukan dengan membuat preparat ulas memakai zat warna eosin negrosin. Seluruh perlakuan diu lang sebanyak enam kali. Pemeriksaan masing-masing perlakuan dilakukan di bawah mikroskop dengan pembesaran 400 kali.
Dari basil penelitian yang dianalisis dengan SPSS 10.0 for Windows menunjukkan bahwa rataan persentase motilitas yang telah terpapar radiasi sinar UV berturut-turut adalah kelompok PO sebesar 70,83 ± 2,04, kelompok PI sebesar 61,67 ± 5,16, kelompok P2 sebesar 50,00 ± 8,94, kelompok P3 sebesar 40,00 ± 7,07 dan diantara perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata (p<o,05). Sedangkan rataan persentase viabilitas spermatozoa berturut-turut adalah kelompok PO sebesar 77,83 ± 3,49, kelompok PI sebesar 66,83 ± 4,02, kelompok P2 sebesar 58,00 ± 6,32, kelompok P3 sebesar 47,17 ± 2,48 dan diantara perlakuan menunjukkan perbedaan yang oyata (p<O,05). Data basil rataan persentase abnormalitas spermatozoa berturut-turut adalah kelompok PO sebesar 2,00 ± 0,63, kelompok PI sebesar 2,33 ± 0,82, kelompok P2 sebesar 2,50 ± 0,55 kelompok P3 sebesar 2,67 ± 0,52. dan diantara perlakuan menunjukkan tidak berbeda nyata (P>O,05).
Actions (login required)
|
View Item |