MUHAMMAD ANWAR MARDIHARTADI, 049414718
(2000)
ANALISIS KINERJA SAHAM-SAHAM PERUSAHAAN YANG BARU GO PUBLIC DAN HUBUNGANNYA DENGAN NILAI KAPITALISASI SAAT INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK JAKARTA.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Kebijaksanaan deregulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah sejak akhir tahun 1987 telah menunjukkan hasil yang positif. Jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta mengalami peningkatan yang cukup pesat. Peningkatan jumlah emiten paling banyak terjadi pada tahun 1994 yaitu scbesar 45 pcrusahaan dan diikuti pada tahun1995 sebesar 25 perusahaan. Tahun-tahun tersebut merupakan masa-masa yang diperkirakan bahwa pasar modal Indonesia menunjukkan kemapanan. Kinerja saham-saham baru tersebut dipekirakan akan dipengaruhi oleh ban yak faktor setelah berada di pasar sekunder.
Skripsi ini meneliti hubungan salah satu faktor yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja sa ham cmisi baru tersebut yaitu nilai kapitalisasi emisi saham baru dengan membagi 39 perusahaan yang merupakan sampel perusahaan yang go public tahun 1994 dan 1995 kedalam 3 portofolio berdasarkan nilai kapitalisasi saat Initial Public Uffering yaitu tinggi, sedang dan rendah. Skripsi ini juga meneliti perbedaan dan membandingkan kinerja saham perusahaan-perusahaan go public tersebut berdasarkan nilai kapitalisasi emisi saham baru baik selama 21 hari maupun 12 bulan saham diperdagangkan di pasar sekunder.
Hasil uji T menunjukkan bahwa saham-saham perusahaan yang go public tahun 1994 dan 1995 memiliki kinerja selama 21 hari saham diperdagangkan yang cukup baik dan terjadi underpricing pada saham-saham tersebut. Selama 12 bulan saham diperdagangkan di pasar sekundcr, saharn-saham tersebut masih mengalami underpricing. Kondisi tersebut juga terjadi setelah saham-saham tersebut dibedakan berdasarkan kelompok nilai kapitalisasinya. Akan tetapi kelompok saham dengan nilai kapitalisasi rendah memiliki kinerja yang buruk setelah 12 bulan diperdagangkan, karena saham mengalami overpricing di akhir periode.Penelitian ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara nilai kapitalisasi emisi saham baru dengan kinerjanya.
HasH di atas menunjukkan bahwa emiten dan penjamin terlalu rendah dalam menetapkan harga perdananya dan dari sudut pandang investor, mereka akan memperoleh keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa investor tidak terlalu mementingkan nilai kapitalisasi emisi saham baru sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan investasi mereka, melainkan reputasi perusahaan, kondisi fundamental dan sentimen pasar.
Hal-hal tersebut antara lain disebabkan oleh sikap emiten dan penjamin yang terkesan berprilaku menghindari resiko yaitu kekhawatiran akan ketidakpastian pengemisian saham dan kerugian yang diakibatkan oleh saham yang tidak laku terjual. Sedangkan tidak adanya hubungan sib'11ifikan antara niIai kapitalisasi emisi saham baru dengan kinerjanya disebabkan nilai kapitalisasi belum mewakili ukuran perusahaan karenajumlah saham yang bcrcdar di pasar masih berjumlah keeil.
Actions (login required)
 |
View Item |
