UJI KEPEKAAN PERASAN DAUN SIRIH (Piper betle Linn.), PERASAN BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.), OKSlTETRASIKLIN DAN GENTAMISIN TERHADAP Staphylococcus aureus DENGAN MENGGUNAKAN METODE DILUSI DAN DIFUSI

KRISHNA MURTI HADIYANTI, 060112909 (2005) UJI KEPEKAAN PERASAN DAUN SIRIH (Piper betle Linn.), PERASAN BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.), OKSlTETRASIKLIN DAN GENTAMISIN TERHADAP Staphylococcus aureus DENGAN MENGGUNAKAN METODE DILUSI DAN DIFUSI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (abstrak)
53205.pdf

Download (73kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan daya antibakteri perasan daun sirih, perasan bawang putih, Oksitetrasiklin dan Gentamisin terhadap Staphylococcus aureus dengan menggunakan metode dilusi dan difusi serta mengetahui metode yang tepat digunakan untuk uji sensitifitas antibakteri yang berupa perasan obat tradisional dan antibiotik. Penelitian ini menggunakan uji kepekaan metode dilusi yang dimodifikasi dan metode difusi dengan empat perlakuan, yaitu perasan daun sirih, perasan bawang putih, Oksitetrasiklin dan Gentamisin dengan konsentrasi 10%-100% dengan enam kali ulangan. Isolat kuman yang digunakan adalah Staphylococcus aureus strain 25923 yang disesuaikan dengan standar McFarland no. 1. Peubah yang diamati adalah konsentrasi terendah di mana tidak ditemukan adanya pertumbuhan kuman S. aureus dan diameter zona hambat di sekeliling disk. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data dianalisis dengan sidik ragam, bila berpengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan dengan tarafkepercayaan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan daya antibakteri antara keempat perlakuan antara metode dilusi dengan metode difusi. Metode dilusi menunjukkan bahwa daya antibakteri perasan daun sirih (MBC 48,33%) lebih kecil dibandingkan perasan bawang plltih (MBC 13,33%), Oksitetrasiklin (MBC 11,67%) dan Gentamisin (MBC 10%). Berbeda halnya dengan metode difusi yang menunjukkan bahwa perasan daun sirih (zona 6,67 mm) dan perasan bawang putih (zona 6,17 mm) memiliki daya antibakteri yang sarna, tetapi lebih kecil dibandingkan dengan Oksitetrasiklin (zona 25,17 min) dan Gentamisin (zona 20,5 mm). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa untuk uji sensitifitas antibiotik dapat menggunakan metode dilusi dan difusi, sedallgkan untuk uji sensitifitas perasan obat tradisionallebih tepat menggunakan metode dilusi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK KH 194-05 HAD U
Uncontrolled Keywords: STAPHYLOCOCCUS AUREUS
Subjects: Q Science > QL Zoology > QL1-991 Zoology
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan
Creators:
CreatorsNIM
KRISHNA MURTI HADIYANTI, 060112909UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
UNSPECIFIEDErni Rosilawati Sabar Iman, , M.S., drhUNSPECIFIED
Depositing User: Mr Mudjiono Mudj
Date Deposited: 21 Feb 2017 16:47
Last Modified: 21 Jun 2017 19:11
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/53205
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item