PENGARUH STRES DAN NYERI TERHADAP RESIKO ADIKSI MORFIN PADA HEWAN COBA MENCIT (Mus musculus)

Tanamal,Marina Andrea (2016) PENGARUH STRES DAN NYERI TERHADAP RESIKO ADIKSI MORFIN PADA HEWAN COBA MENCIT (Mus musculus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRACT)
abstrak.pdf

Download (256kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
FF FK 34 16.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Adiksi merupakan gangguan pada otak sebagai akibat dari paparan berulang suatu substansi atau pengulangan aktivitas tertentu yang dapat meningkatkan pelepasan neurotransmitter dopamin pada sirkuit dopaminergik mesokortikolimbik sehingga menimbulkan efek reward. Peningkatan pelepasan dopamin secara abnormal secara berulang mendorong terjadinya neuroadaptasi yang mengubah fungsi sirkuit tersebut yang termanifestasi dalam bentuk perilaku kompulsif yang khas pada kondisi adiksi. Nyeri kronis dan stres diketahui merupakan faktor resiko dalam kerentanan akan terjadinya adiksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pengaruh nyeri dan stres terhadap resiko adiksi pada hewan coba mencit. Terdapat tiga kelompok mencit jantan galur Balb/C yang digunakan dalam penelitian ini. Tingkat kecemasan hewan coba sebelum induksi diukur dengan menggunakan instrumen elevated plus maze (EPM) yang selanjutnya digunakan sebagai baseline. Induksi nyeri dilakukan melalui prosedur operasi sciatic nerve ligation (SNL), sedangkan induksi nyeri kronis dilakukan dengan metode restraining selama dua jam per hari dan dilakukan tujuh hari berturut-turut. Setelah induksi dilakukan kembali pengamatan tingkat kecemasan yang hasilnya dibandingkan dengan nilai baseline untuk mengetahui perubahan tingkat kecemasan. Indikator keberhasilan induksi nyeri dan stres adalah terjadinya peningkatan kecemasan pada hewan. Hasil pengamatan jumlah waktu yang dihabiskan hewan dalam lengan terbuka pada ketiga kelompok menunjukkan penurunan yang signifikan, baik pada kelompok sham-operated (p=0.0012), kelompok pain-induced anxiety (p=0.0002) maupun kelompok stressinduced anxiety (p=0.0300). Pengaruh nyeri dan stres terhadap terjadinya adiksi diamati dengan menggunakan metode conditioned place preference (CPP). Conditioning dilakukan dengan metode unbiased menggunakan morfin dengan dosis 10 mg/kg BB dan saline 1 mL/kg BB secara bergantian selama enam hari berturut-turut. Uji post-conditioning menunjukkan rerata waktu yang dihabiskan mencit dalam morphine-paired chamber, yakni selama (164.3±32.84) detik pada kelompok sham-operated, (226.8±18.97) detik pada kelompok pain-induced anxiety dan (213.0±24.38) detik pada kelompok stress-induced anxiety. Analisis statistik antar ketiga kelompok tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antar ketiganya. Uji extinction dilakukan selama tujuh hari berturut-turut tanpa pemberian morfin maupun saline. Hasil analisis statistik pada kelompok sham-operated menunjukkan extinction terjadi pada hari ke-4 (p=0.0004) dan berlanjut hingga hari ke-5 (p=0.0028, namun pada hari ke-6 dan ke-7, preferensi hewan terhadap morphine-paired chamber kembali mengalami peningkatan, sedangkan pada uji reinstatement yang didahului dengan pemberian morfin, tidak terjadi relapse apabila dibandingkan dengan hasil uji extinction hari ke-7. Pada kelompok pain-induced anxiety dan stressinduced anxiety tidak terlihat perbedaan signifikan pada ketujuh hasil uji extinction, profil yang terlihat pada grafik cenderung tetap. Hal ini mengindikasikan terlambatnya proses extinction. Uji reinstatement pada ketiga kelompok menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna dalam hal waktu yang dihabiskan mencit dalam morphine-paired chamber setelah induksi reinstatement dengan injeksi morfin kembali antara kelompok sham-operated dengan pain-induced anxiety (p=0.7705), kelompok sham-operated dengan kelompok stressinduced anxiety (p=0.6234), maupun antara kelompok pain-induced anxiety dengan kelompok stress-induced anxiety (p=0.4906). Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kondisi nyeri kronis dan stres kronis meningkatkan kecenderungan terjadinya adiksi dan menunda proses extinction efek reward yang diinduksi oleh morfin.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF FK 34 16
Uncontrolled Keywords: addiction, morphine, pain, stress, conditioned place preference
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology > BF207-209 Psychotropic Drugs
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Klinis
Creators:
CreatorsNIM
Tanamal,Marina AndreaUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorMahardian R, SSi Msc PhD AptUNSPECIFIED
Depositing User: Turwulandari
Date Deposited: 27 Feb 2017 19:59
Last Modified: 05 Jun 2017 17:52
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/53663
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item