JEFRY TRIBUDI SETIAWAN, 061310113043
(2016)
PERBANDINGAN KASUS MASTITIS PADA SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN YANG DIPERAH SECARA MANUAL DAN DIPERAH MENGGUNAKAN MESIN PERAH.
Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Berdasarkan Hasil Laporan Tugas Akhir (TA) mengenai perbandingan
banyaknya kasus mastitis yang terjadi akibat dari sistem pemerahan secara manual
dan sistem pemerahan dengan menggunakan mesin perah di STPP Malang dapat
disimpulkan bahwa : hasil pemerahan secara manual dapat menurunkan resiko
penyebaran mastitis karena pemerahannya bisa sampai tuntas dan pelaksanannya
cukup baik. Pada pemerahan menggunakan mesin perah tidak dapat menurunkan
resiko penyakit mastitis karena dalam pelaksanaannya tidak dilakuan dengan baik
dan benar. Dengan demikian petugas Kesehatan Hewan dan Instalasi Ternak
Besar di STPP Malang kemungkinan besar akan beralih dari pemerahan
menggunakan mesin perah ke pemerahan manual menggunakan tangan untuk
menurunkan kasus mastitis.
5.2 Saran
Berdasarkan pengamatan Praktek Kerja Lapangan di STPP Malang
adapun saran yang penulis dapat sampaikan adalah :
1. Sebaiknya petugas Kesehatan Hewan dan Instalasi Ternak Besar di STPP
Malang mengupayakan pengobatan terhadap sapi perah yang terinfeksi
mastitis.
2. Adanya upaya perbaikan pengelolaan pada manajemen pemerahan, baik
dari pegawainya maupun alat pemerahannya.
3. Sebaiknya susu dari sapi yang terinfeksi mastitis tidak diikutkan dijual
kepada konsumen.
4. Diharapkan pimpinan maupun para pegawai STPP Malang lebih kritis
terhadap masalah mastitis pada sapi perah tersebut.
5. Sebaiknya para pegawai STPP Malang lebih mempetimbangkan nilai
ekonomis yang dihasilakan dari produksi ternak sapi perah tersebut.
Actions (login required)
|
View Item |